Riwayat tentang Nabi Sulaiman alaihi salam dan Ratu Balqis

Perjalanandoa - Riwayat tentang Nabi Sulaiman alaihi salam dan Ratu Balqis - Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillahirobbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil mursalin wa ala alihi wa ashabihi. Sebagai kelanjutan dari pembicaraan kita tentang serial para nabi, maka pada pertemuan kali ini kita akan membicarakan riwayat tentang Nabi Sulaiman alaihi salam dan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman adalah putra dari Nabi Daud Alaihissalam, yang Nabi Daud ini merupakan keturunan yang ke-12 dari Nabi Yakub.




Pada diri Nabi Sulaiman bertemu kebesaran dunia dan kebesaran akhirat, ia beliau seorang raja Ia beliau seorang rasul, ia beliau seorang pemimpin agama Ia juga beliau adalah seorang pemimpin negara. Alangkah idealnya memang jikalau ulama menjadi Umara atau jikalau Umara adalah seorang ulama, dengan posisinya sebagai ulama maka nilai kepemimpinannya terpelihara dari segala macam bentuk penyelewengan, dan dengan kedudukannya sebagai Umaro ia akan lebih efektif memberikan komando kepada rakyatnya, untuk hidup melaksanakan perintah-perintah Allah.

BACA JUGA:
Cara Menarik Uang dengan Melepaskannya

Tetapi oleh karena orang yang sekaligus jadi ulama dan Umara termasuk jenis makhluk langka, maka agama hanya akan memberikan pesan agar yang bernama ulama dan Umara saling bekerjasama untuk kemaslahatan dan kemanfaatan rakyat. Ulama adalah ulama, Umara adalah Umaro, jikalau keduanya bisa berjalan dan berdampingan dengan baik, rakyat akan jadi nikmat. Tapi kalau keduanya centang-perenang tentu rakyat akan jadi kiamat adanya.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah, Mengapa figur Nabi Sulaiman adalah figur yang bertumpuk kebesaran dunia dan akhirat, kita lihat dari sejarah bahwa Allah memberikan mukjizat kepada para rasulnya, biasanya sesuai dengan kecenderungan umat yang dihadapi pada waktu itu, umat yang dihadapi Nabi Musa Alaihissalam adalah umat yang senang kepada kegagahan, suka kepada bentuk badan yang kuat. oleh karenanya mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Musa, berupa kekuatan. baik tongkat, maupun tenaganya.

Sebaliknya umat di zaman Nabi Isa Alaihissalam, cenderung berbangga dengan kemahirannya di bidang ilmu kedokteran dan ketabiban, maka mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Isa adalah mukjizat yang bisa mengatasi semua itu, sehingga Nabi Isa dengan izin Allah bisa menyembuhkan orang yang kena penyakit kusta, belang, bahkan sampai bisa menghidupkan orang mati dengan izin Allah.

BACA JUGA: Awas Mengeluh rezeki Anda Seret

Di zaman Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam, kecenderungan umat kepada kemampuan bersyair, sehingga ketika itu Yang dihargai adalah ujung tombak dan ujung pena, ujung tombak dalam arti pahlawan Perang dan ujung pena dalam arti seniman dan penyair. Maka di antara mukjizat terbesar yang diberikan kepada nabi adalah Al Qur'anul Karim, yang keindahan gaya bahasanya tidak seorang penyair pun sanggup menandingi nya.

Di zaman Nabi Sulaiman Alaihissalam, kebesaran dan kemegahan dunia, kekuatan dan kejayaan menjadi ukuran, kita tahu bahwa Jalut yang dihadapi oleh Nabi Daud adalah seorang yang bertubuh besar dan gagah perkasa, yang dalam sejarah lebih kita kenal dengan nama Goliath, misalnya. Maka tidak heran kalau mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Musa merupakan mukjizat yang bertumpuk antara kebesaran dunia dan kebesaran akhirat.

Sebagai raja dan juga sebagai nabi yang patut dijadikan pelajaran buat kita, kebesaran yang diberikan itu Nabi Sulaiman berkata "hadza Min Fadhli Rabbi liyabluwani a-asykuru am akfur" semua ini kekuasaan dan kebesaranku, kejayaan dan kekayaanku adalah anugerah Tuhan, untuk menguji diriku ,Adakah aku menjadi bersyukur karenanya atau malah aku menjadi ingkar karenanya" Alangkah baiknya jika ucapan Nabi Sulaiman ini kita yang bicara dan kita bisa terapkan dalam kehidupan ini, seorang pedagang yang berhasil berkatalah seperti perkataan nabi Sulaiman, seorang pejabat dengan kedudukan tinggi berkatalah seperti perkataannya Nabi Sulaiman, seorang ulama dengan posisi sebagai pemimpin yang non formal berkatalah seperti perkataan nabi Sulaiman, seluruhnya ini adalah karunia Allah untuk menguji diriku, Adakah Aku bersyukur atau aku menjadi kufur karenanya.

BACA JUGA: Agar Rezeki Itu Punya Sifat dan Karakter Mengalir Deras

Inilah sekelumit tentang kebesaran Nabi Sulaiman Alaihissalam, beliau sudah mewarisi kerajaan ayahnya Nabi Daud, dengan meninggalnya Nabi Daud Alaihissalam dan sejak itu. Keistimewaan keistimewaan Nabi Sulaiman Alaihissalam sudah nampak dalam kehidupan, beberapa keistimewaan bisa kita catat dari pribadi Nabi Sulaiman Ini, pertama cerdik, cerdas dan bijaksana, dan tentu saja harus begitu Kalau Rasul goblok mana ada yang mau ikut, dan kecerdasan serta sifat bijaksana ini nampak dari beberapa kisah yang pernah dihadapinya bersama.

Di saat beliau berumur 11 tahun ketika itu Yang menjadi Raja adalah ayahnya Nabi Daud, datang mengadu seorang petani bahwa sawah ladang nya, tanaman tanaman yang ditanam nya habis dimakan oleh binatang ternak dari tetangga di sebelahnya, maka ia mengajukan usul agar binatang ternak yang memakan tanaman tanaman yaitu diberikan saja kepadanya. Permintaan petani ini, tapi Nabi Sulaiman berkata "Ayah Maafkan saya kalau boleh saya mengajukan usul jangan seluruh binatang ternak gembala itu diberikan kepada petani, akan lebih baik Kalau binatang ternak yang memakan tanam tanamannya itu diberikan kepada si petani selama 1 tahun, apabila ia berkembang biak beranak, hasil susunya seluruhnya, selama 1 tahun itu boleh dimanfaatkan oleh petani tadi, Dengan demikian saya rasakan ini merupakan satu yang lebih adil ketimbang yang tadi itu"

Keputusan Nabi Sulaiman ini diterima baik oleh ayahnya, oleh si petani dan oleh si gembala tadi, pada usia 11 tahun Ia sudah menunjukkan kecerdikan, kecerdasan dan sifat yang bijaksana. Ada dua orang ibu yang pada saat akan bekerja di ladang masing-masing menaruh atau meletakkan bayinya di satu tempat, lalu keduanya pun asyik pergi bekerja datanglah seekor Serigala, menerkam salah seorang anak bayi tadi, dan kemudian dibawa anak bayi seseorang. Ketika kedua Ibu tadi Kembali ke tempat dia meletakkan anaknya, maka keduanya lalu berebut anak yang satu itu, jadi kasus berebut bayi, rupanya memang sudah ada dari dulunya.


BACA JUGA: 5 Mental Miskin yang Harus di Buang

Satu berkata itu anaknya, yang lain mengakui itu pun juga anaknya, akhirnya keduanya mengadu kepada Nabi Sulaiman, masing-masing otot tidak ada yang mau mengalah, akhirnya kata Nabi Sulaiman berkata "kalau kamu berdua tidak ada yang mau mengalah, Sudahlah begini saja berikan bayi itu kepada saya, akan saya belah dua, supaya adil masing-masing kamu bawa saling sepotong.

Salah satu ibu yang seorang berbinar matanya, biasanya gembira dengan keputusan itu, saya setuju Nabi Sulaiman ini, keputusan yang sangat adil, betul belah dua saja bayi itu, tapi Ibu yang seorang malah berurai air matanya membasahi pipinya, ya Sulaiman daripada Tuan belah dua anak itu, biarlah berikan saja kepada ibu yang mengaku tadi itu anaknya, daripada bayi ini harus menjadi korban biarlah dia diasuh oleh ibu yang mengakuinya tadi, asal dia tetap hidup.

Nabi Sulaiman tersenyum lalu berkata kepada ibu yang berurai air mata tadi, "ambilah anak ini bu, karena Ia memang benar anak ibu, sekejam-kejamnya hati seorang ibu tidak akan sampai melihat anaknya dibelah dua, Adapun engkau ibu yang gembira, engkau sesungguhnya ibu yang kurang ajar ngaku-ngaku" Buktinya anak mau di bulan 2 kamu setuju, Ibu macam apa kamu? anak dibelah dua setuju, akhirnya Ibu yang satu itu menerima hukuman yang setimpal, karena mengakui sesuatu yang bukan haknya.

BACA JUGA: Jangan Khawatirkan Rezeki Kita

Di sini kita lihat kebijaksanaan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman Alaihissalam, bukti yang ketiga jihad fisabilillah, beliau mengadakan mobilisasi dana Tidak cuma manusia, binatang seluruhnya ikut memberikan sumbangan, ketika datang gajah-gajah nyumbang, kerbau kerbau kerbau nyumbang, kambing datang kambing nyumbang, ayam datang ayam nyumbpang, burung datang burung nyumbang, belalang datang belalang nyumbang, semut gajah yang menyumbang kerbau, melihat semut ketawa. Nabi Ayub Nabi Sulaiman, kamu berikan semut untuk apa kayak gitu kecilnya, liatin dong saya numpang kebo kata gajah, Nabi Sulaiman tersenyum Seraya bersabda Alhadiriyah, pemberian itu memang sesuai dengan kemampuan orang yang memberi.

Kalau Gajah nyumbang kerbau itu wajar saja gajah besar sumbangannya pun besar, sebaliknya Kalau semut nyumbang kecil itu pantas juga Memang semut kecil sumbangannya pun kecil. Di sini kelihatan watak yang bijaksana dari Nabi Sulaiman Alaihissalam, merupakan ciri keistimewaannya setiap rasul dibekali dengan sifat ini, yang namanya sifat Fathonah, cerdas dan bijaksana, yang ini merupakan mukjizat kecerdasan seorang rasul, tidak merupakan hasil sekolahan tapi merupakan bimbingan Wahyu semata-mata, dan ini yang tidak bisa di ditandingi oleh manusia.

BACA JUGA: Pahala dan Dosa - KH Zainudin MZ

Jadi jangan lalu ngambil dari Rasul, nggak sekolah pintar lu ikut nggak sekolah ya Goblok terus, itu khusus untuk rasul sifat yang namanya Fathonah, itu merupakan bimbingan daripada Wahyu. Adapun manusia di Kalau dia mau cerdik, jikalau dia mau nggak kalau dia mau bijaksana, dia harus belajar Iya lewat bangku sekolah, iya lewat teman bergaul, yang kelewat bertanya kepada orang-orang pandai atau autodidak, dengan hidup banyak membaca dari kehidupan ini. Dengan demikian nilai kecerdikan kecerdasan dan kebijaksanaannya akan bisa meningkat adanya, ini keistimewaan pertama, keistimewaan yang kedua Nabi Sulaiman diberikan kekuasaan oleh Allah, juga mengerti segala macam bahasa binatang, menguasai angin, bisa menundukkan Angin Ribut, dan memerintahkannya angin itu, dalam surah Al Anbiya ayat 81 kita temukan.

Dan bagi yang mampu menundukkan Angin Ribut yang bertiup menurut perintahnya ke permukaan bumi, yang kami berkahi di dalamnya, menguasai angin Barangkali istilah Sekarangnya memahami betul, itu sebabnya mukjizat hanya diberikan kepada rasul orang yang jiwanya sudah stabil, Coba kalau potongan kita diberikan keistimewaan bisa ngatur angin, sabanhari main angin, nggak boleh ada orang kita kesel, kesel sama orang undang angin saja.


BACA JUGA: Cara Menumbuhkan Rasa Keberlimpahan Dalam Diri

Hanya diberikan kepada orang yang namanya juga cerita kebenarannya mendekati, orang di tanah Jawa pakai blangkon sembahyang di Masjidil Haram, ini ada orang Arab usil tumben melihat blangkon ini apa di tengah mesjid, dia tePak blangkon itu miring di atas kepala, begitu blangkon yang miring karena kayaknya ikut miring ini jadi begini. ada seorang wali juga yang Alim dan mengerti lihat-lihat di tengah Masjidil Haram ada blangkon miring di atas kepala jangan-jangan Ini sebabnya ini dia samperin, dia dandanin lagi tuh blangkon, rata tanah kelihatannya, kaya rasa lagi diberikan begitu melulu.
Print Friendly and PDF

0 Response to "Riwayat tentang Nabi Sulaiman alaihi salam dan Ratu Balqis"

Posting Komentar