Israel Di Akhir Zaman - Ustadz Abdul Somad

Perjalanandoa - Israel Di Akhir Zaman - Ustadz Abdul Somad - Nanti sampai masanya kata Nabi Shallallahu alaihi wasallam, sampai sampai batu pun akan berkata "Ya Allah wahai hamba Allah ini di belakangku ada seorang Yahudi bunuhlah dia" satu saja yang tidak mau menunjukkan tempat Yahudi yaitu syajaratun warkat pohon bentuknya seperti pohon pinus, Alhamdulillah ketika saya sampai di kota rafah, ini Mesir, ini Palestina, selalu ada satu kota bernama Rafa dibagi 2 perjanjian damai antara Mesir dengan Israel, maka mereka ambil setengah dan diambil oleh Mesir setengah, di tengah kota ini dibuat satu garis lurus perbatasan dengan tegangan listrik tegangan tinggi, pagar kawat.

israel di akhir zaman


Sehingga antara orang Rapah yang ada di Mesir dengan yang ada di jajahan Israel putus kontak, hanya bisa berhubungan lewat alat komunikasi, Padahal mereka punya kota yang indah sebelum penjajahan Israel tahun 1946, dari sana kita bisa lihat hijau, ternyata yang hijau mereka tanam itu adalah syajaratun, atau pohon yang memang sudah disebutkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Mereka mengatakan dibawah Masjidil Aqsa ini ada Temple kuil King Solomon, yang mereka agungkan.

BACA JUGA: SHOLAT TAHAJJUD dan KEAGUNGANNYA

Yang dalam Alquran kita menyebutnya Nabi Sulaiman Alaihissalam, mentauhidkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari, Nabi Daud Alaihissalam juga mentauhidkan Allah, tapi mereka merusak ajaran ini dan mereka membawa ini sebagai slogan. Oleh sebab itu ada seseorang berkewarganegaraan Prancis bernama rodger Audi masuk Islam, bersyahadat dan dia menulis buku bahwa Israel membangun negara berdasarkan mitos, maka pemerintah menangkap Audi dipenjarakan, tapi dia puas karena dia sudah mengungkap Bagaimana kebatilan Israel, penjajahan terbesar di atas dunia hari ini dilakukan oleh Israel, tembok terpanjang di dunia hari ini tembok yang dibangun oleh Israel, sebenarnya dibalik Ini semua adalah, Allah mau memperlihatkan kepada kita, mana yang berjuang menegakkan agama Allah, mana yang diam saja.

Bagi Bapak Ibu Warga Jakarta yang mampu untuk berjihad, Tapi tentu bukan jihad fisik karena Israel lebih kuat daripada kita, Saya tidak ingin selesai saya tausiah kutbah tadi, oleh Kyai kita berapi-api ditambah lagi ceramah Ustad Somad, lalu selesai ini bapak-bapak mohon izin ke keluarga semuanya pergi ke Israel, selesai ini besok kita baca koran. ada 3 Warga Jakarta di Israel terbengkalai karena tidak dapat nasi uduk. Jihad yang kita lakukan bukan seperti itu, apa yang bisa kita lakukan Siapa yang sanggup mempersiapkan hartanya, ada namanya Syam organizer, ada namanya sahabat Al Aqsha, cari nomor rekeningnya kirimkan, ada salah satu artis kita yang berangkat ke sana langsung, Mungkin dia punya finansial biaya yang luar biasa, badannya sehat, uangnya banyak yang pergi ke sana, untuk melihat langsung.

BACA JUGA: 4 Jenis Bentuk Syukur Yang Jarang Orang Tahu

Ada pula saudaraku kawan kita yang dengan hartanya tolonglah, tapi anda tidak bisa, maka Kyai kita melalui khotbah Jumat tadi mengajak kita berdoa, "allahumansur Mujahidin" tolong saudara kami ya Allah Yang Teraniaya di Palestina, orang-orang yang sekuler liberal iseng-iseng mulai mengetes Ustad, "kenapa ketika dulu Abrahah datang menghancurkan Ka'bah, Allah mengirim Ababil lalu mereka ditembak dengan peluru-peluru kecil yaitu batu batu dari neraka, lalu mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat" Mengapa itu tidak terjadi sekarang Ustad?

Perlu kita cermati sejarahnya zaman itu Abdul Muthalib, seorang laki-laki yang sholeh sendirian, dialah yang memegang kunci Ka'bah, Abdul Muthalib punya anak Abdullah Abdullah, punya anak Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Maka Abdul Muthalib datang membawa kunci Ka'bah diserahkan kepada Allah, di pintu itu dia berkata ingin melihat korban, yakni rumah Baitullah ini adalah pemilik, pencipta, pelindungnya, aku tak sanggup menjaganya Ya Allah, jagalah dia, tidak ada orang beriman, tapi hari ini 2 miliar orang beriman Asia Tenggara saja lebih dari setengah miliar, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Moro, Pattani Thailand Selatan. Maka ini sudah cukup, belum lagi dari daratan India, Pakistan, Bangladesh, Myanmar. Dahulu kemudian 222 negara Arab yang terpecah, dari mulai aman, sampai ke mari di Maroko, di Afrika Utara, umat Islam yang tersebar di Eropa, imigran dari Jerman yang sudah ada di Jerman, imigran dari Turki hampir 2 lebih, 2 juta orang umat Islam tersebar banyak.

BACA JUGA: Kekuatan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Ini adalah tantangan bagi umat Islam, Bagaimana menolong Masjidil Aqsa yang menjadi kiblat nabi menghadap ke Masjid Aqsa 18 bulan lamanya, 17 bulan  menghadap ke arah Masjidil Aqsa, sampai akhirnya turun ayat "hadapkan wajahmu ke arah Masjidil Haram"  hadirin yang dimuliakan Allah, yang mendengarkan langsung, maupun tidak langsung tausiyah singkat ini, ini semua menjadi teguran bagi kita, pulang dari salat Jumat, masih bisa makan kenyang dengan anak sambil tersenyum, tertawa. Betapa saudara kita di sana, saya pernah satu asrama dengan orang Palestina, saya tanya langsung Bagaimana keadaan keluarga kamu di sana? apa kata dia satu asrama dengan saya ketika sama-sama kuliah, Abdul Somad seandainya mereka bunuh, kami sudah lama kami mati. Tapi mereka tidak ingin Kami mati, mereka datang ke rumah kami, mereka pecahkan tempat air, mereka buat kami kehausan setengah mati, mereka ambil dengan senjata laras panjangnya, mereka pecahkan tempat-tempat minyak zaitun, karena mereka tahu kami tak dapat hidup tanpa zaitun, mereka hancurkan sawah, mereka hancurkan sawah gandum makanan pokok kami, Mereka ingin membuat kami setengah mati.

Tapi kami tak akan meninggalkan negeri ini sampai 1 saja, "iskariman" hidup mulia, Palestina merdeka atau mati. Sebagai orang-orang yang sakit, maka ada sesuatu yang mengerikan, tapi sekaligus membanggakan. Pemerintah asing Amerika Eropa mengadakan Survei, apa cita-cita anak Palestina? di tempat kita cita-cita ingin menjadi dokter, ingin menjadi advokat, ingin menjadi pengusaha sukses. Tapi cita-cita anak Palestina lebih 90% cita-citanya ingin menjadi seorang yang mati syahid.


BACA JUGA: Kata kata Yang Menghancurkan Mental Block

Maka apapun profesinya "isykariman" kalau kau hidup hiduplah mulia atau mati syahid, dan kalau mati maka mati syahid, maka pemerintah Mesir lewat masyarakat muslim membuat slogan, mempertahankan makanan produk Islam, tidak membeli produk-produk dari Israel, yang sekian persennya diberikan untuk peluru membunuh saudara-saudara kita, uang-uang kita, kita yang memakai. Dari deterjen sampai sikat gigi, sampai tekstil, sampai alas kaki, produk Amerika dan Eropa bekerjasama dengan lembaga Israel. Untuk membantu saudara-saudara kita Alhamdulillah.

Di negeri yang kita cintai Republik Indonesia, kita digalakkan untuk memakai produk Negeri sendiri, tidak ada kaitan dengan impor dan Israel, maka kembalilah kepada produk produk kita, karena sedikit banyak kita sudah menyumbang membeli peluru untuk jantung saudara kita, ini bukan masalah nasionalisme, orang yang berkata tidak ada hubungan kita dengan Palestina, itu murni hubungan konflik antara Palestina dengan Israel, maka dia tidak mengerti ajaran Islam, kita baca Alquran, kalau orang mengatakan itu Palestina tidak ada hubungan agama, maka Masjidil Aqsa terletak di Palestina, kita beriman kepada Isa Alaihissalam, bukan sebagai anak Tuhan, tapi sebagai Rasul utusan Allah. Isa lahir di Palestina, besar di Palestina, diangkat dari Palestina, kita beriman kepada Musa Alaihissalam, ditulis nama dalam Al Quran Musa lahir di Mesir dan berhijrah ke Palestina.

Namanya 4 kali kita sebut, "Kama sholaita ala Ibrahim" Ibrahim lahir dan besar di Babilonia tapi kemudian dia hijrah ke Palestina, nabi Ishaq di Palestina, Nabi Ismail di Palestina Hijrah Ke Mekah Al Mukaromah, Nabi Musa hijrah ke Palestina, Nabi Isa lahir besar di Palestina, dan Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Isra Mi'raj ke Palestina. Hubungan kita bukan sebagai hubungan kemanusiaan, tapi hubungan yang lebih kuat "Ashadualla Ilahailallah wa Asyhadu anna muhammadan Rasulullah"


BACA JUGA: Sholat Dhuha Rakaat dan Jam Berapa serta Rahasia Faedahnya

Andai Kau bukan seorang muslim, tidak percaya kepada Muhammad, untuk menyaksikan kebiadaban Israel cukuplah sebagai manusia, tak perlu menjadi seorang muslim untuk kasihan kepada Palestina, tidak perlu menjadi seorang mukmin untuk peduli kepada Palestina, cukup menjadi manusia yang berakal sehat. Maka sudah cukup untuk membela Palestina sebagai manusia.

Oleh sebab itu sekarang bergejolak orang-orang Eropa yang tidak bertuhan, atheis tak percaya kepada tuhan, Tapi tetap membawa bendera Palestina, maka aneh bin ajaib kalau ada orang Islam yang setiap hari berkata "Ashadualla Ilahailallah wa Asyhadu anna muhammadarrasulullah" tak tergerak hatinya, melihat apa yang diderita oleh Palestina.

Dulu kita tidak bisa melihatnya, tapi sekarang nyata Twitter, BBM, WhatsApp, Instagram. Sahabat-sahabat kita berkirim tentang video, sampai hari ini saya tidak sampai hati untuk melihat penyiksaan tentara Israel terhadap anak-anak Palestina yang tak berdosa, 14 abad yang lalu kita berpesan kalau kalian berperang saat di jalan, kalau ketemu pendeta-pendeta di gereja, jangan ganggu pendeta . Janga dengan bunuh anak kecil, jangan bunuh orang tua-renta, jangan potong pokok-kayu, jangan potong pohon korma, jangan Hancurkan rumah.

Sebelum kesepakatan Jenewa aturan perang internasional PBB United Nations abad yang lalu, sudah melarang jangan bunuh anak kecil, perempuan, tua-renta, wanita hamil, pendeta. Mereka bukan objek perang. Tapi Israel di tahun 2017, anak-anak tak berdosa mereka pukul berdarah kepalanya, Tak Sampai hati kita sampai hari ini melihat itu di video, di HP, kita dikirim sahabat kita lewat Instagram, mereka share lewat Facebook, ada yang marah berkecamuk dalam hatinya, tapi kita hanya memanjatkan doa.

BACA JUGA: Dahsyatnya Wirid BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Untuk Semua Hajat

Ingat doa! kita duduk sejenak perhatikan, mungkin kita Perlihatkan di slide TV kita kita Perlihatkan, Oh anakku kau sekarang Senang bisa makan, jalan-jalan ke mall, bisa menikmati indahnya udara segar, tapi coba kau lihat saudaramu di Palestina. Cara mendidik anak-anak kita bukan sekedar bercerita, tapi melihat gambar yang bisa cerita beribu kata, maka pikiran pikiran negatifnya Insyaallah akan hilang, tapi yang dimuliakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Hadirin hadirat balik yang hadir di masjid ini adapun yang menyaksikan melalui streaming, maka kita berharap kepada Allah, bersama orang-orang beriman kita berdoa di akhir Majelis, Al Fatihah bertawasul kepada Rasulullah. Ya Allah hancurkan barisan mereka, cerai beraikan barisan mereka, dekatkan mereka kepada kematian mereka, tanamkan rasa takut, rasa cemas, rasa nyeri ke dalam hati mereka, turunkan malaikat-malaikat yang kau atur kayak orang-orang Mukmin bersama tentara tentara di hadapan pasukan musuh MU.  Tetapkan kami dalam ketaatan kepada Mu, jauhkan kami dari ilmu yang tidak bermanfaat,  dari doa yang tak dikabulkan,  tolong saudara kami yang terakhirnya yang berjuang mereka dibakar, mereka dibunuh, mereka diusir bukan karena harta, tapi karena tidak mereka berkata "laIlahailallah wa Asyhadu anna muhammadan Rasulullah" Jadikan anak-anak Kami para penghafal Quran, sebagai cahaya penerang saat gelap gulita, sebagai hidayah bagi kami ya Allah, saudara-saudara kami, sahabat-sahabat kami yang belum peduli beri mereka Hidayah, mereka berbuat buruk karena mereka tidak tahu ya Allah, Ya Robbana Atina Fiddunya Hasanah wa fil akhiroti Hasanah waqina Adza Bannar, wa Sallallahu ala sayyidina wa Maulana Muhammad wa ala alihi wasohbihi walhamdulillah.
Print Friendly and PDF

0 Response to "Israel Di Akhir Zaman - Ustadz Abdul Somad"

Posting Komentar