Demi Akidah, Masitoh rela kehilangan anak dan suaminya - Ceramah Zainduin MZ

Perjalanandoa - Demi Akidah, Masitoh rela kehilangan anak dan suaminya | Ceramah Zainudin MZ - Nilai yang tertinggi itu setelah diucapkan oleh lidah diamalkan oleh seluruh anggota badan, dibenarkan oleh hati, diamalkan oleh seluruh anggota badan, tidak beriman kalau belum dapat hidayah itu sulit, tapi Menjaga Iman setelah mendapat Hidayah jauh lebih sulit, tantangan semakin berat tapi Mari, Pada kesempatan ini kita bercermin dari perjalanan hidup seorang wanita bernama Masyitoh, Kenal di mana? Kenalannya dalam sejarah.

demi akidah masyitoh kehilangan anak dan suaminya


Masitoh ini wanita Budiman yang Teguh menjaga iman, menurut riwayat dia ini kan hidup dan tinggal di Istana Firaun, menjadi penyisir rambut keluarga Islam, suatu hari sedang menyisir rambut jatuh, itu mulutnya reflek berkata Ya Allah. Kejadian ini dilaporkan kepada Firaun, "Firaun ini kan bisa mengganggu stabilitas ketuhanan Tuan kalau dibiarkan begitu saja" masitoh kok saya ada dengar-dengar kamu menyebut Allah? "ya Allah itu, Robbi Tuhan saya dan Tuhan Tuan" juga Tuhan adalah Tuhan dan Tuan bukan Tuhan, masitoh gendeng sampeyan orang menyembah saya semua, tiba-tiba kau menyatakan ada tuhan lain elain saya, kata fir'aun. Yakin akan membahayakan posisi saya nanti, sudahlah kamu jangan macam-macam, kamu mau apa masitoh? rumah? kendaraan? beras? Supermi? beasiswa?! udah jangan bertuhankan Allah, Tuhanmu saya saja! Masitoh pun menjawab "tidak bisa Firaun, tuhan saya tetap Allah" Kalau seperti itu kamu tahu resikonya, kamu akan saya siksa sampai mati, kamu berani? kamu memang gila.

Tuan boleh siksa saya, tapi jangan mimpi bisa membeli Jiwa, Saya pun boleh mati, tapi jangan mimpi bahwa Tuan akan bisa menguasai aqidah dan keyakinan saya! nekat kamu mati kau ya! "aku boleh buat" kamu akan saya bunuh! kamu tidak takut mati? "sekarang saya mati nanti juga saya mati Firaun, dan bagaimanapun lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup bercermin bangkai" Adalah lebih terhormat melarat karena mempertahankan Iman, daripada saya hidup mewah dengan menjual iman, iman tidak terpisah dari badan, Iman jangan berpisah dari hati, terlalu mahal aqidah ini kalau harus ditukar dengan kesenangan dunia yang tidak seberapa.

BACA JUGA: Bila Izroil datang memanggil oleh KH Zainudin MZ

Oh anak-anakmu Akan saya bunuh! kamu tidak sayang dan cinta kepada anak-anakmu? "Jangan tanya soal itu, saya ibu mereka yang melahirkan mereka, dalam pilihan antara hidup dan mati saya besarkan mereka, dengan untaian air mata, cucuran keringat,  tidak ada ibu yang tidak cinta dan sayang kepada anak, iman saya lebih mahal daripada kecintaan saya kepada anak-anak saya, berpisah dengan mereka untuk iman" bukan cuma anak-anakmu Masitoh suamimu akan kami penggal, Firaun kemarahannya sampai kepada puncaknya, dia panggil tentaranya siapkan Tungku yang besar, isi dengan air rebus sampai mendidih, lalu disiapkan kayu buat memanaskan tungku itu, air rebus beberapa lama kemudian air bergolak menggelegak.

Kamu lihat air sedang bergolak menggelegak karena panas sudah, Kau dan anak-anakmu smua akan dimasukkan ke air, biar kamu tahu bagaimana tidak enaknya mati, tuhan sudah tidak sanggup menolong kamu, coba kamu membuat saya nyaman, kamu tidak akan direbus "udah jangan banyak omong, kalau kamu mau melaksanakan, laksanakan saja jangan mimpi saya akan berubah, tidak akan saya mengakui tuan sebagai tuhan, tuhan saya bukan tuan, tetapi Allah.

Terlihat anaknya masitih yang pertama, mulai diangkat oleh anak buah fir'aun, anak-anak ini dimasukkan ke tungku yang berisi air mendidih,  masuk si anak ke dalam air menggelepar, meregang nyawa. Masitoh dengan airmata berurai membasahi pipi, menyaksikan anaknya menggelepar menghadapi ajal. "Selamat jalan Ibu sayang kepadamu, Ibu cinta kepadamu. tapi ini akidah ini lebih mahal dari segalanya, Ibu ikhlas mudah-mudahan nanti kita bisa berkumpul di akhirat, di bawah naungan ridho Allah, kuatkan hatimu na, jaga teguh imannu, Jangan menyembah Firaun"

BACA JUGA: Hukum Mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, Ustadz Abdul Somad Lc MA

gugur anak yang pertamam, dilanjutkan kepada masitoh yang kedua, ketiga dan selanjutnya, masitohnya sendiri, sampai kemudian suaminya. Seluruhnya kubur di air yang mendidih untuk mempertahankan iman. suaminya, anak-anaknya, taruhannya nyawa mereka lepas dan iman tidak goyah. Ada bintang yang lebih mahal? Adakah mutiara yang lebih berharga? selain daripada nilai-nilai iman itu tidak ada.

Di kalau dia ancur, jikalau dia sudah tidak ada, apa lagi yang bisa kita banggakan di dalam kehidupn itu, satu kalimat "Lailahaillallah" Mari kita lafalkan sampai mati, sampai nafas yang paling penghabisan tetap "Lailahaillallah" karena Islam kita hidup untuk Islam, kita berjuang dan Dalam Islam kita ingin kembali menghadap Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah.. Yang kedua setelah beriman kepada Allah juga warosulih, ya itu beriman kepada rasul Allah, beriman kepada rasul tidak hanya sekedar percaya bahwa Allah telah mengutus Nabi Adam alaihissalam, bahwa Allah telah mengutus Nabi Nuh, Allah telah mengutus Nabi Ibrahim, dan saudara-saudara kaum muslimin rahimakumullah.. seluruh rasul yang diutus oleh Allah yang 25 jumlahnya, yang wajib kita kenal namanya, itu seluruhnya berasal dan bersumber dari satu Tuhan yang sama, maka ajaran yang mereka bawa tentang Tuhan pasti sama, intinya pada kalimat "La Ilaha Illallah"

BACA JUGA: Hidup bahagia bersama Alquran - Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc

Nabi Nuh tentu beliau mengajarkan kepada umatnya "Lailahaillallah Rasulullah" Nabi Ibrahim tentu beliau mengajarkan kepada umatnya Lailahaillallah, Ibrahim, Rasulullah, Nabi Musa untuk mengajarkan kepada umatnya "Lailahaillallah muhammadarrasulullah". La Ilaha Illallah seluruh dari Rasul yang 25 sumbernya sama dari Allah, maka ajaran mereka tentang Tuhan pasti sama, Jadi kalau ada rasul yang mengajarkan bahwa ada tuhan lain selain daripada Allah jelas itu Rasul Palsu.
Print Friendly and PDF

0 Response to "Demi Akidah, Masitoh rela kehilangan anak dan suaminya - Ceramah Zainduin MZ"

Posting Komentar