1. Yang pertama mengakui bahwa Isa anak tuhan
2. yang kedua mengakui bahwa Isa lahir 25 Desember
3. yang ketiga mengakui bahwa Isa mati di palang salib
Sedangkan tiga hal ini dibantah oleh Alquran, bahwa Isa anak tuhan dibantah oleh Alquran "Kafirlah orang yang mengatakan Isa Trinitas dan anak tuhan" Tentang Nabi Isa lahir tanggal 25 Desember dibantah Alquran, Ketika Maryam memegang Isa, tidak ada makanan karena terlahir di tepian kota, Allah memerintahkan menggoncang pangkal batang pohon kurma, gugur buah kurma yang mengkal. Sedangkan buah kurma mengkal ada pada musim panas sekitar bulan juli-agustus.
Ketika Isa lahir, kambing-kambing sedang digembalakan di padang rumput, sedangkan bulan Desember rumput tidak tumbuh karena tertutup salju, maka 25 Desember bukan hari kelahiran Isa, tapi hari raya merayakan Dewa Mithra (Dewa matahari) yang diambil oleh Kaisar Konstantin dari Konstantinopel, dan kemudian tentang Isa mati di palang salib, dibantah Alquran mereka tidak membunuhnya, mereka tidak menyalipnya ada orang lain yang diserupakan wajahnya dengan Isa ialah Yudas iskariot murid Isa, yang menjual imannya dengan beberapa keping uang emas.
BACA JUGA: Hidup bahagia bersama Alquran - Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc
Saya punya kawan Kristen masehi, tetapi dalam masalah hubungan baik, masalah memberi makanan, masalah berpakaian oke, tapi kalau sudah terkait dengan Akidah "wala Ana abiduma abadtum Wala Antum abiduna Ma Abud lakum dinukum waliyadin" tentang masalah tahun baru Apakah 1 Januari? itu tidak ada hubungannya dengan agama, maka tidak benar 1 Januari 2019 masehi, seolah-olah masehi terkait dengan Almasih Isa Alaihissalam.
Itu kalender dibuat oleh kaisar Julian dari Romawi kuno, Kaisar Julian membuat kalender maka dibuat nama dia Kaisar Julian, maka disebut "Julian kalender" lalu kemudian Julian kalender dibawa ke Vatikan dirubah oleh kaisar Raja pendeta Paus Vatikan, bernama Paus Gregorius maka sampai sekarang disebut juga dengan Gregorian Kalender, dan kemudian ketika terbentuk PBB United Nations persatuan bangsa-bangsa bingung, mau pakai kalender apa di dunia, banyak sekali kalender maka diseragamkanlah dipakailah Gregorian kalender, yang sebelumnya kita kerajaan kerajaan Pasundan, kerajaan Demak, kerajaan Riau Sripura itu pakai kalender Hijriyah, termasuk Yogyakarta pakai kalender Saka, karena Sultan Agung Jawa mengkawinkan antara kalender Jawa dengan kalender Hijriah.
Karena ingin mendamaikan antara Jawa dengan Islam, maka setiap menyambut tahun baru Saka sekaligus menyambut tahun baru Hijriyah, kalender Masehi muncul belakangan tidak tepat, penisbatannya kepada Almasih karena isa tidak tahu menahu tentang itu, itu murni diambil oleh kaisar Gregorius yang diambilnya ke Vatikan menjadi Gregorian kalender.
BACA JUGA: NASEHAT PALING MEYENTUH HATI MENJELANG DI AKHIR TAHUN 2019 | Ustad, Dr. Abdul Somad, Lc. MA
Jadi kita menyatakan tahun baru? betul! tahun baru tapi tahun baru Romawi, jangan kaitkan kepada Isa Alaihissalam dia masih terkait. Adapun tahun baru Jepang tidak terkait dengan Akidah, tahun kalender yang baru, tidak meyakini bahwa dengan kalender yang baru ini nasib berubah menjadi baru, siapa yang asap malam itu paling banyak mengepul ke atas, maka rezekinya yang paling murah, lalu membakar ayam sampai 2000 ekor.
Oleh sebab itu saya anjurkan anak-anak muda, remaja-remaja masjid. Tanggal 31 Desember, Malam tanggal 1 Januari pada setiap masjid semuanya, buat kajian, dzikir dan muhasabah supaya Jangan keluyuran kesana kemari. hanya 2 saja, anak-anak muda pergi ke masjid mulai jam 10, jam 11, jam 12, jam 1, jam 2 atau habis Isya tidur. Enggak bisa tidur pulas, biasa kalau nggak bisa tidur habis Isya makan Antimo 2 buat tidur.
Adapun nanti Ustad malam tahun baru 2020, Apakah buat Muhasabah di masjid, Saya berangkat 28 29 umroh, maka tahun baru di Madinah. Tahun lalu juga begitu, tapi tahun sebelumnya di buat acara Muhasabah. Wallahualam
0 Response to "Hukum Mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru, Ustadz Abdul Somad Lc MA"
Posting Komentar