Wirid Jagoan Ustad Yusuf Mansur - Keren bisa buka jasa pawang hujan, hup

Perjalanan doa - Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh.. ibu bapak yang dirahmati allah, orang itu kan mesti punya makanan favorit, misalnya makanan kesukaanya apa, nah biasanya makanan kesukaan kita itu kita tawarin ke orang-orang misalnya “Saya sukanya makanan ini nih..! karena begini begitu”

Nah wiridan juga begitu, saya punya wirida favorit atau wirid jagoan saya, wirid jagoan ini namanya “Ismul A’dzom” kemaren wiridan ini kita bacain kepada orang yang punya penyakit kanker, dibaca secara beramai-beramai atau berjama’ah bersama santri, saya percaya sama Allah “Ya Allah..! kan kalau baca Al-Ismul A’dzom kan 70ribu malaikat akan Allah kuasakan, sekarang saya sama santri-santri saya membaca Ayat ini, bersama 100 santri saya malaikat sebanyak 70 ribu dikali 100 santri saya bearti kan 7 juta malaikat yang Allah kirimkan, 7 juta malaikat ini meng operasi penyakit kanker ini supaya penyakitnya Allah angkat.

Kanker ini sudah stadium 4, anak kecil 5 Tahun kena kanker darah leukemia, Alhamdulillah perhari ini kesehatannya diatas normal, “qulillahumma malikal mulki” saja kalau dibaca betul-betul ngangkatnya kayak apa tahu..? apalagi ayat yang satu ini dasyat sekali saya merasakan betul, kita bacanya sambil memahami artinya, sayang sengaja membacakan pilosofinya supaya kita faham.

Ibu dan bapak yang di rahmati Allah, kekuatan wirid itu memang bisa kita kendalikan, surat Al-Furkon ayat terakhir jadi wirid itu bisa dikendalikan, ketika saya tahu saya sendang diincar sama seseorang, saya bilang “Ya Allah saya baca nih surat ini, tolong deh kirimkan 70ribu malaikatmu, tapi jangan kemari kesono saja langsung” wih itu luar biasa dia dikeroyok 70 ribu malaikat yang saya baca kan! Hehe

Bahwa wirid bisa kita kendalikan, ya memang ayat begitu “Qul may ya'ba-u bikum robbi laula du'a-ukum ” itu seperti angin kita bisa arahkan kemana kita mau. Makanya kalau jaman orang tua dulu suka bilang “Kiyai tolong doakan jarak jauh saja” itu ada benarnya.

Waktu itu kami sedang melaksanakan pengajian hari sabtu, pas kebetulan malam itu juga ada konser music, masyaallah suaranya musiknya sangat menganggu, genjrang-genjreng banget, terus saya mencoba mengajak salah satu yang hadir dipengajian itu kebetulan orangnya hadir sekarang disini. Terus saya bilang dan saya ajak dia kedepan “Percaya tidak kalau kita minta sama Allah dengan sepenuh hati akan terkabul” kita minta hujan lokal.

Dia ketawa, enggak tahu dia ketawain saya atau faham.. baru ngomong belum mulai berdoa, angin langsung bertiup kencang, saya yang ngomong juga langsung kanget juga. Hehe

Ini bukan takabbur, insyaAllah saya sering melakukan ini dan mengajarkan kepada hadirin bahwa kita bisa mengendalikan kekuatan wirid tersebut, insyaallah tapi jangan menjadikan orang lain menjadi rugi, orang kan sering tuh bilang “Ya Allah turunin dong hujan” kalau doanya seperti itu bisa jadi Alla tidak kabulkan karena doanya general, kalau saya kan hukan lokal hujannya disono saja. Masyallah bapak ibu yang dirahmati allah, sholawat kita baca dari maghrib sampai isya datang orang mau ngaji.

Dan suara musiknya sudah kayak apa tahu!! Namanya juga pagelaran musik kan tahu sendiri, ba’da isya saya lihat orang-orang sekeliling situ rumahnya pada ditutup jendelanya, saya Tanya kenapa? “Suaranya biar tidak masuk ustad”, saya bilang lagi yaelah kalau begitu caranya dia yang senang kita yang kepanasan.

Saya bilang sudah biarin buka saja, ayo kita berdoa bareng-bareng, saya bediri didepan lapangan  melangkahkan kaki menuruti tangga dalam hati saya bilang “Ya Allah kalau memang Engkau yang mengendalikan hujan, mengendalikan suara, saya minta 2 permintaan dah” kalau memang tidak diturunkan hujan, suaranya jangan sampai dah.

Habis itu tiba-tiba hujan yang sangat besar, dan masyallah suaranya langsung sepi dan hujannya langsung hilang, terus saja bilang sama jama’ah “heh dengering suara masih kedengar tidak?”, “sudah sepi pak ustad”. Terus saya bilang sama Allah hujannya sampai jam Sembilan saja, sebab kita sudah selesai pengajian. Alhamdulillah ibu-bapak itu memang allah maha mendengar.