Sumbangan 2 Trilyun, Uangnya Ada Nggak Sih? (Cara Menghindari Prank Kehidupan)

Sumbangan 2 Trilyun, Uangnya Ada Nggak Sih? (Cara Menghindari Prank Kehidupan) - Arif RH. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Jumpa lagi, lagi-lagi kita berjumpa dengan saya Arif rahutomo atau Arif RH.

Dalam rekaman video iseng reborn, cie hehe.. Teman-teman dalam video kali ini saya mau membahas sebuah tema bahasan dengan judul;

Sumbangan 2 Trilyun, Uangnya Ada Nggak Sih

Sumbangan 2 Trilyun

Duitnya Ada enggak sih? Sumbangan 2 Trilyun duitnya ada nggak sih? 

Tentunya anda sudah bisa menduga jawaban saya, ketika ditanya seperti itu pak, ada enggak sih sebetulnya duitnya? Anda tentunya tahu ya, ada berita-berita yang kemarin viral sebuah keluarga menyumbangkan uang 2 Trilyun.

Baca Juga: Kebahagiaan Orang Yang Berpuasa - Abah. LQ Hendrawan

Yang akhir-akhir ini diselidiki kepolisian karena diduga penipuan, ada yang menyebutnya itu adalah prank terbesar sepanjang masa Indonesia, walaupun katanya pernah juga ada prank-prank serupa yang banyak orang tidak ketahui.

Nah duitnya ada gak sih? Ia terus terang enggak tahu karena berbagai versi, kan ada yang bilang memang enggak ada ada, yang bilang uangnya di Singapura dan itu susah banget untuk dicairkan dan sebagainya.

Tapi itunya Enggak penting, kalau menurut saya hanya menjadikan itu sebagai judul, ya supaya Anda mau menerima sebuah nasehat dari leluhur kita dari nenek moyang kita.

Dengan fenomena-fenomena semacam ini anda tentunya pernah mendengar nasehat "ojo kagetan ojo gumunan" Jangan mudah kaget Jangan mudah terpesona, terkagum-kagum.

Nah biasanya kita terpesona dan terkagum-kagum itu oleh sesuatu yang kita anggap megah, kita tak kita anggap WAH, kita anggap Extraordinary/tidak biasa.

Ya kayak misalkan ada orang yang buat triliun itu kan enggak biasa, nah banyak orang terkagum-kagum "uh gila ya, saya itu kalau punya duit segitu pun kayaknya berat untuk disumbangkan" dan sebagainya dan sebagainya, tidak lazim.

Nah nenek moyang kita itu sudah ngasih tahu "ojo kagetan ojo gumunan"

Dan akhirnya memang berkali-kali terbukti, bahwa orang kalau termudah kaget mudah kagum biasanya nggak enak ujungnya.

Saya itu pernah ngalamin dua kali kena prank, ya dulu banget Ada seorang waktu awal-awal di Facebook, saya kan sering nimbrung berkomentar, di komentar-komentar statusnya para senior saya di dunia pemberdayaan diri disana.

Ada satu anak yang mengaku anak SMP 4 , itu nama facebooknya Tipya Nurul Hasmi, itu kalau comment luar biasa ilmunya, apa ya untuk anak sekecil itu kayaknya terlalu hebat ya, tapi waktu itu saya masih belum sadar tentang "gumunan dan kagetan"

Baca Juga: Perubahan Spiritual Saat Anda Menua 

Itu dan banyak senior saya juga tidak menyadari itu saat itu, jadi terkagum-kagum gitu, Saya juga komunikasi dengan Tipya yang ingin ketemu gitu.

Nah Sampai suatu ketika ada satu event namanya "Indonesian hypnosis Summit" 

Pada waktu acara event nasional itu saya belum jadi pembicara, tapi Siapa yang datang kesana panitia acara berniat mengundang Tifya Nurul Hasmi ini.

Dan ternyata setelah ditelusuri orangnya enggak respon-respon, dan tiba-tiba di media sosialnya mengatakan Tifa Ya Nurul Husna itu kecelakaan meninggal, Lalu ada foto kuburan kuburan dan sebagainya.

Lokasinya dimana ditelusuri oleh pihak panitia, Ternyata semuanya, fiktif kuburan itu pun kuburan-kuburan and bukan kuburan asli, lokasi itupun hanya kebun tidak ada rumah sebagaimana, yang diinformasikan.

Intinya ada orang yang menggunakan akun fiktif menggunakan nama TiFaya Nurul Azmi tapi masalahnya di situ kita bisa lihat adalah penyebabnya, kita semua tertipu, kami di pemberdayaan untuk pemberdayaan diri tertipu, karena "kita kagetan dan gumunan" terkagum-kagum.

Dan kaget dengan "Uh Anak SMP kok pengetahuan" yang lain keep nah saya enggak belajar dari situs web, karena kedua kali saya terkagum-kagum oleh seseorang.

Anda kalau di Facebook mesti tahu ya, bahkan sempat itu mau saya ikut kuliahkan biaya kuliahnya dan sebagainya karena orang ini cerdas banget tulisannya bagus, gitu akhirnya diketahui iya ada hal yang aneh dalam dirinya.

Begitulah saya tidak mau menyebutkan siapa-siapanya

Dua kali saya malu luar biasa karena saya termasuk orang yang sangat berpihak kepada dia, ketika dia itu terlibat sebuah kasus, nah setelah akhirnya saya telusuri ternyata memang saya tidak pas untuk membela dia, ya ini saya akui saya kena prank, Saya dari yang kedua ini saya akhirnya kapok saya akhirnya tidak mau mudah kaguman, tidak mau mudah gumunan, tidak mau mudah kagetan dan seterusnya.

Waktu kejadian yang lalu mohon  maaf ya! saya bukan ngomong politik, ada seorang siapa tuh namanya yang katanya dipukulin, dianiaya gitu. Terus orang-orang hebat kayak Maaf Pak Prabowo dan sebagainya langsung mengatakan bahwa ini;

"Pemerintah harusnya mengusut siapa pelaku penganiayaan dan sebagainya"

Ternyata gini di ujung-ujungnya orang itu ngaku ya bahwa dia itu sebetulnya bukan dipukulin bukan dianiaya tetapi habis operasi plastik.

Anda tentu tahu berita ini, itu saya termasuk orang yang tidak mengolok-olok Pak Prabowo dan kawan-kawan yang kena prank itu, karena saya pernah merasakan kena prank.

Itu artinya, iya saya pernah ngalamin gitu loh, jadi kena prank kayak gitu itu tidak melihat tanda apakah orang hebat atau tidak politisi atau tidak orang pinter atau tidak Orang cerdas, tidak! semua bisa kena prank ya.

Kita lihat yang 2 triliun ini banyak banget yang kena prank, bahkan orang-orang yang  itu membuat podcast itu yang langsung menjadikan itu sebagai bahan, kemudian mengundang orang yang terkait itu untuk menceritakan tentang itu dan sebagainya.

Itu kena prank semua, sekarang podcast yang membahas itu banyak yang mengolok-olok.

Nah teman-teman ujung-ujungnya itu tadi "mudah kagetan mudah gumunan"

Jadi boleh saya katakan selama kita menjalani hidup mudah banget untuk terkagum-kagum, terkaget-kaget, kita akan mudah sekali kena prank dalam kehidupan, kita akan sering menemukan Zonk dalam kehidupan.

Jadi makanya saya pernah bahas di sebuah video The Power of biasa saja, biasa saja, biasa saja dan saya punya satu pengamatan yang paling akurat, ya bahwa sesuatu itu cenderung sebuah prank kalau itu. too good to be true.

Jadi terlalu indah untuk menjadi sebuah kenyataan, terlalu indah orangnya nyumbang 2 Trilyun indah banget.

Bukan katakan itu terus nanti ternyata tidak ada duit, saya belum juga mengatakan seperti itu, tetapi itu sangat sudah ada ciri sangat terlalu indah untuk jadi kenyataan (too good to be true)

Anda kalau misalnya ditawarin bisnis, ditawarin sebuah kerjasama lalu disitu iming-iming yang "Bapak di sini pokoknya enggak ngapa-ngapain"

"Bapak di sini pokoknya Bapak kalau join bisnis ini enggak perlu ngapa-ngapain, perlu kerja pokoknya Duduk diam nanti duitnya kan miliaran trilyunan"

to good  to be true maka anda curiga, tapi kalau anda tidak mengerti rumah sini anda akan mudah sekali terkagum-kagum.

Luar biasa nugget teman-teman banyak orang itu juga lupa bahwa beragama tidak menjamin Anda tidak kena prank, ini mohon maaf bahkan orang beragama termasuk orang yang mudah banget kena prank, Kenapa karena sudah terbiasa otaknya menerima sesuatu to good to be true untuk menjadi sebuah fakta dan kebenaran. 

Saalm - Perjalanan Doa


Print Friendly and PDF

0 Response to "Sumbangan 2 Trilyun, Uangnya Ada Nggak Sih? (Cara Menghindari Prank Kehidupan)"

Posting Komentar