MENGUBAH PARADIGMA, SUGESTI YANG TERTANAM SEJAK KECIL
Banyak paradigma keliru tertanam di kehidupan kita. Misalnya hemat pangkal kaya. Justru kita mempraktekkan loa itu mesti bisa memunculkan rasa bahagia dengan belanja. Belanja sesuai
kebutuhan tetep ya, tidak besar pasak daripada tiang. Hanya saat belanja butuh imajinasi bahwa uang itu adalah sumbangan untuk kebaikan kita ke bisnis itu. Membahagiakan dari penjaga toko, manajer, sampai ke pegawai lainnya.
Baca Juga: Cara menghilangkan Guna guna di tempat usaha anda
Atau paradigma orang terlahir di keluarga miskin tidak boleh kaya. Karena dari bayi mendengar keluhan orang tua hidup itu susah, dapat duit susah, makanya tertanam seperti itu. Kalau bisa dirubah mindsetnya, mental block dapat duit susah bisa dihilangkan maka rejeki akan lancar. Tapi dibutuhkan skill dan juga bekerja tentunya.
Paradigma lain adalah bahwa bekerja keras baru dapat uang. Sumber mendapatkan uang tidak hanya selalu dari bekerja. Kalau kita banyak menebar kebaikan dengan rasa cinta dan tulus, maka potensi mendapat rejeki di luar gaji akan lebih besar.
Itu hanyalah contoh beberapa paradigma keliru yang tertanam sejak kecil, dan masih banyak lagi yang lainnya.
MELATIH MENTAL
Salah satu hal yang berat dilakukan adalah melatih mental kita. Yang biasa hemat, cari gratisan, cari traktiran mesti dilatih mudah membayar, mudah mentraktir. Walaupun tentunya semua sesuai kebutuhan. Kalau sibuk melepas uang dengan berhutang tanpa kemampuan membayar, malah menarik hal negatif.
Baca Juga: Tekhnik Powerful Untuk Menciptakan Ketenangan Agar bisa Menarik Keberlimpahan Rezeki
Apalagi ide sedekah karena ingin kaya, harus dirubah. Walau kita tahu konsep memberi dulu baru menerima, mental memberi haruslah dilatih karena ikhlas, tulus, rasa sayang, berbahagia dengan membahagiakan orang lain. Prioritas sedekah ke orang yang mau kaya, lalu yang bekerja dan seterusnya. Prioritas terakhir yang bermental minta-minta atau pengemis tanpa mau bekerja.
Mental untuk masalah mendapatkan pasangan juga. Kalau kita ingin mendapat pasangan yang jujur, penyayang, perhatian. Ya kita melatih diri untuk jujur, penyayang, perhatian juga. Kalau kita pengen pasangan yang setia, kok kita sendiri masih sulit untuk setia. Misalnya ada pertanyaan, itu ada pasangan satunya baik satunya brengsek, pasti tidak bahagia. Mereka bertahan di perkawinan tapi salah satunya tertekan karena tidak sefrekuensi.
0 Response to "MENGUBAH PARADIGMA, SUGESTI YANG TERTANAM SEJAK KECIL (MELATIH MENTAL)"
Posting Komentar