Pahala dan cara menghapus dosa besar - ceramah zainudin mz

Perjalanan Doa Ceramah Zainudin MZ - Dengan PAHALA DAN DOSA, mari kita simak ceramahnya:

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh! Saudara2 kaum muslimin rokhimakummulah, pada dasarnya agama adalah aturan, orang yang beragama adalah orang yang hidup memakai aturan, berbeda dengan undang-undang hukum pada umumnya, maka aturan agama ini tidak hanya berisi perintah dan larangan, ia disamping berisi PERINTAH, ia juga berisi ANJURAN, PEMBOLEHAN, PENCELAAN dan LARANGAN.


Dalam bahasa yang lebih dikenal, perintah adalah sesuatu kalau dilakukan akan memperoleh PAHALA, sedangkan apabila ditinggalkan akan mendapat sanksi DOSA, amalan semacam ini dinamakan amalan yang WAJIB, sedangkan anjuran sesuatu yang kalau kita kerjakan akan memperoleh pahala, dan apabila kita tinggalkan tidak mendapat dosa, amalan semacam ini dikenal dengan amalan SUNNAH.

Pembolehan adalah sesuatu yang boleh saja, artinya boleh dikerjakan boleh juga ditinggalkan, dan amalan semacam ini kita sebut dengan amalan MUBAH.

Pencelaan adalah sesuatu yang berpahala jika kita tinggalkan, tetapi tidak berdosa jika kita kerjakan, dan ini dinamakan amalan MAKRUH.

Sedangkan Larangan apabila ditinggalkan memperoleh PAHALA, dan dikerjakan mendapatkan DOSA, dan amalan semacam ini dinamakan dengan perbuatan yang HARAM

Kalau agama dinamakan aturan maka konsekwensinya tentu berisi perintah dan larangan, jika perintah dilaksanakan maka Allah SWT memberikan balasan berupa pahala, tetapi jika larangan yang dikerjakan Allah pun akan memberikan ganjaran berupa dosa.

Baik Pahala ataupun Dosa adalah sesuatu yang abstrak, sesuatu yang tidak nampak oleh pandangan mata yang dhohir, oleh sebab itu dijaman materialistis sekarang ini, orang masih jarang tergerak untuk mengejar pahala, dan kadang-kadang malahan terangsang untuk melakukan dosa. Karena pahala dan dosa sesuatu yang tidak kelihatan oleh pandangan mata yang dhohir ini.

Namun sungguhpun demikian pahala dan dosa, bisa mendatangkan kebahagiaan atau kegelisahan bathin, sebagaimana Sabda Rasulallah SAW:

"IDZA SARROTKA HASANATUKA WA SAA-ATKA SAYYIATUKA FA ANTA MU'MINUN" (HR.ADH DHIYA 'AN ABI UMAMAH)

Artinya: Apabila perbuatanmu yang baik memyebabkan engkau bahagia atau gembira, dan perbuatanmu yang jahat menyebabkan engkau jadi susah, itulah tanda bahwa dihatimu masih ada iman.

Artinya orang yang berbuat baik merasa bahagia dengan kebaikan yang dikerjakannya, demikian juga orang yang berbuat jahat sanggup menyesali perbuatan jahatnya. Oleh karenanya apabila iman masih ada, hati masih hidup, perbuatan yang baik menyebabkan orang gembira, perbuatan yang jahat menyebabkan orang susah dan gelisah hatinya.

Ini mengandung pelajaran, sekali kita berbuat baik jangan pernah menyesali kebaikan itu, sebaliknya sekali kita melakukan kesalahan hendaknya kita selalu menyesalinya. Kadang-kadang didalam kehidupan, misalnya orang tempat kita berbuat baik itu rupanya "Membalas air susu dengan air tuba" lalu kita menyesali kebaikan, lalu lahirlah kata-kata "Nyesal saya menolong dia".

Ibarat pepatah katanya "Menolong anjing kejepit" waktu kejepit setengah mati, waktu selamat dari kejepitnya sebab kita tolongin, habis itu malahan kita digigitnya.

Saudara Hadirin yang saya hormati! dalam kehidupan sehari-hari ini mungkin sesuai dengan filsafat "Dorong mobil mogok", waktu mobil mogok setengah mati kita dorong, begitu mobil hidup kita dorong ditinggalkannya kita sendiri dibelakang. Sesungguhnya perbuatan kita yang baik tidak harus disesali, karena disesali ataupun tidak toh perbuatan itu sudah kita lakukan, dan penyesalan atas perbuatan kebaikan yang kita lakukan, hanya mengurangi nilai pahala kebaikan itu sendiri.

Berbahagialah kalau kita berbuat baik, walaupun orang yang tempat kita membuat kebaikan, membalasnya dengan kejahatan, menyesalah apabila berbuat kesalahan atau melakukan dosa, karena itu pertanda nilai iman masih hidup dalam jiwa kita.

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia, sungguhpun PAHALA dan DOSA sesuatu yang abstrak, efeknya jelas dia mendatangkan KEBAHAGIAAN atau menyebabkan KEGELISAHAN bathin didalam kehidupan manusia.

Orang dijaman materialis kurang terangsang melakukan pahala, dan malah cenderung terdorong berbuat dosa. Kenapa? karena pahala tidak kehilatan, dosa tidak nampak, kalau pahala kelihatan barangkali kita tidak kuat memikul pahala. Kalau dosa benjol dikepala kita, barangkali ini kepala kita bentuknya sudah tidak karu-karuan saking kebanyakan berbuat dosa.

Baik pahala maupun dosa adalah sesuatu yang abstrak, tidak nampak oleh mata dhohir, tetapi dia mempunyai efek yang nyata dalam kehidupan kita. Orang yang pahalanya sama orang yang banyak dosanya, kalau jalan barangkali kita akan sulit membedakan, tapi efeknya dalam kehidupan ini jelas adanya.

Sesuatu yang bernama pahala kita perlukan, karena hidup tidak berhenti hanya sampai didunia ini, sesuatu yang bernama dosa harus kita hindarkan, karena hidup masih berlanjut setelah alam kematian. Kehidupan yang meminta pertanggung jawaban, itu sebabnya Imam Ghazali dalam bahasa yang indah sekali dia berpesan:

"JADDIDIS SAFINAH FAINNA BAHRO 'AMIIQ - WA KHUD AZZAADA FA INNAS SAFARO BA’IDUN"

Perbaharui selalu kapalmu, rawat jaga baik-baik, dandani kapalmu, karena sesungguhnya lautan ini sangat dalam.

Artinya jaga baik-baik hatimu, jaga dan pelihara imanmu. Karena hidup ini bagaikan gelombang lautan, tempo-tempo air tenang, suatu waktu ombak menggila dan menggunung. Jangan iman baik-baik karena hidup penuh cobaan dan ujian itu maksudnya.

Dan bawa bekal yang banyak, karena perjalanan hidup ini sangat panjang, perjalanan hidup ini sangat jauh. Kita kalau ke luar kota tentu saja membawa bekal, makan jauh kota yang kita tuju, makin banyak bekal yang kita bawa, alangkat sengsaranya manusia apabila mau pergi ke kota yang jauh, cuma modal nekat. "bagaimana nanti disana saja dah", hal semacam ini seneng belum tentu, keblangsak sama susahnya sudah kebayang.

Ini baru contoh didalam kehidupan dunia ini, bagaimana kalau bicara kehidupan yang akan datang, karena sesungguhnya hidup ini sebuah perjalanan yang sangat panjang, pada saat kita berada didalam arwah, jasad kita belum diciptakan Allah. Diciptakannya ruh terlebih dahulu, sampai kita tinggal di alam rahim, alam kandungan ibu, untuk kemudian berpindah ke kehidupan dunia, dari dunia ini kita tinggal ke alam barzah, disana kita tinggal mungkin seratus tahun lamanya, setarus ribu tahun mungkin, satu juta tahun mungkin.

Disana kita menunggu datangnya hari kiamat, dari sana kita menuju alam akhirat, satu perjalan yang sangat panjang, alangkat malangnya, alangkah sengsaranya, jika tahu kita betapa panjangnya perjalanan yang akan kita tempuh dalam hidup ini, tidak ada bekal yang kita bawa.

Artinya kesengsaraan, kesulitan yang bertali-tali sudah jelas akan menimpa kita, kalau kita pergi keluar kota membawa bekal uang, membawa bekal makanan, apa bekal yang mesti kita bawa apabila kita pergi ke alam barzah? kembali ke alam kubur, berkumpul di padang mahsyar diakherat nanti, nasi yang akan kita bawa? uang yang mau kita bawa? tentu tidak lagi KARENA KEHIDUPAN MATERIALIS, SELESAI DIATAS LIANG LAHAT.

Disaat kita masuk diliang lahat, disitulah PAHALA dan DOSA memegang peranan yang sangat penting, Maka pada pertemuan kali ini kita akan bicara tentang pahala dan dosa itu.

Saudara-saudara kaum muslimin rakhimakumullah, kalau bicara soal pahala, kata imam Ali Al-Zurjani didalam kitab At-ta'rifat nya:

Maa yastahiqqu bihirrohmatu walmaghfirotu minallahi ta'ala "Sesuatu yang pelaksananya berhak mendapat rahmat dan ampunan dari Allah"

Dengan kata lain nilai pahala adalah akibat dari perbuatan-perbuatan, dai melaksanan perintah dan anjuran yang ada didalam kehidupan agama, apabila perintah dan anjuran kita laksanakan, maka nilai pahala itu datang. Nilai pahala dalam islam menurut konsepsi Qur'an Allah menjelaskan:

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya (Al-An'am: 160).

SEPULUH inipin masih kalikan dengan TUJUH, tujuh inipin masih dikalikan SERATUS, dan inipun masih ditambah dengan pernyataan Wallahu yudo'ifu limayyasa "Allah masih akan melipatkan gandakan perbuatan seseorang yang dikehendakiNya" itulah nikmatnya dalam Islam, tetapi sebaliknya,
وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ
Artinya: Barang siapa yang melakukan satu kejahatan, dia tidak akan mendapat balasan, kecuali sesuai dengan kejahatan yang dikerjakannya. Alangkah Rohman dan Rohimnya Allah.

Orang yang berbuat baik dibalas 10, di kali 7 dan kalikan 100 masih dilipat gandakan pula, tapi orang yang berbuat jahat tidak akan dihukum, kecuali sesuai dengan kejahatan yang dikerjakannya. Ini kan beda dengan sifat kita manusia, kita ini kalau dijitak balasnya mukul, tapi kalau orang berbuat baik terhadap kita, kita enggan berbuat baik kepada orang yang berbuat baik tadi. Allah tidak mengajarkan begitu, 1 Kebaikan berbalas 10, 1 Kejahatan berbalas 1.

Maha rahman dan rahim Allah, bahkan dalam islam niat berbuat baik saja mendapat pahala, sedang niat berbuat jahat belum ditulis sebagai satu dosa, sampai orang tersebut melakukan kejahatan yang diniatkan tadi.

Umpamanya, entar malam giliran pengajian. "Saya mau hadir ah di Majlis Taklim!" pas datang waktu malam, malah hujan turun sangat lebat, saudara berhalangan datang ke Majlis Taklim, saudara sudah mendapatkan nilai pahala niat mengaji tersebut. Beda lagi kalau saudara niat jahat "Entar malam saya mau bongkar rumahnya si fulan, saya mau curi seluruh hartanya", pas tiba malamya hujan lebat sekali, dan saudara tidak jadi mengerjakan perbuatan jahat tersebut, itu belum ditulis dosa.

Itulah sebabnya orang sangat dianjurkan untuk melakukan kebaikan, dan menjauhkan diri terhadap keburukan atau kejahatan, sebab ini akan berdampak kepada DOSA dan PAHALA, sedangkan pahala itu alat untuk memperoleh kebahagiaan di ALAM KUBUR, di PADANG MAHSYAR, sampai di AKHIRAT nanti.

Didunia ini mungkin segalanya bisa kita beli dengan yang namanya uang,




Print Friendly and PDF

0 Response to "Pahala dan cara menghapus dosa besar - ceramah zainudin mz"

Posting Komentar