Doa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan Artinya

Asalamual'aikum...

doa-meninggal-dalam-keadaan-khusnu-khotimah


Doa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan Artinya - Sejatinya kematian itu adalah suatu hal yang pasti dan bisa dipastikan kedatangan nya tapi hanya Allah lah yang tau kapan dan bagaimana kita akan menemui kematian kita. Kalau kematian sudah datang tak ada suatu apapun untuk menolak atau menunda nya.

Baik harta atau tahta dan kekuasaan. Jika kematian datang kita sejatinya sendirian menghadap  Allah dan mempertanggungjawabkan segala nya sendirian. Dan setiap yang bernyawa pasti akan mengalami yang nama nya kematian.

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ

“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran [3] ayat 185).

    Jika kematian datang keluarga anak istri atau suami pasti akan bersedih dan menangis tapi tangisan nya tak akan bisa membantu atau berbuat apa apa. Karena sejatinya memang kita hanya sendirian kita hanya akan di temani oleh amal baik kita.

Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan untuk nanti saat datang nya kematian di antara nya kita berdoa semoga di wafatkan dalam keadaan baik atau khusnul khatimah
Ada beberapa doa yang bisa kita baca agar diwafatkan dalam keadaan baik atau husnul khatima

DOA YANG BISA DIBACA SETIAP HABIS SHALAT LIMA WAKTU,


“Bismillaahirrahmaanirrahiim. Allaahummaj’al Khoiro Umrii wa Khoiro Amalii Khowaa Timahu wa Khoiro Ayyaamii Yauma Liqooika”
Artinya adalah:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya allah, jadikanlah sebaik-baiknya umurku hingga akhirnya, sebaik-baiknya perbuatanku hingga kesudahannya, dan sebaik-baiknya masaku hingga menjumpaimu.”

Baca Juga: Asmaul Husna Arab-Latin dan Artinya: 99 nama- nama Allah
Baca Juga: Bahayanya Riba Dan Doa Dijauhkan dari Ribah

DOA MOHON KHUSNUL KHOTIMAH


اَللّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِاْلاِسْلاَمِ وَاخْتِمْ لَنَا بِاْلاِيْمَانِ وَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ

Bunyinya adalah:

“Allahummakhtim Lanaa Bil Islaami Wakhtim Lanaa bil Iimaani Wakhtim Lanaa bi Husnil Khootimati”

Artinya adalah:

“Ya Alloh, akhirilah hidup kami dengan Islam, akhirilah hidup kami dengan membawa iman dan akhirilah hidup kami dengan husnul khotimah”

DOA KHUSNUL KHATIMAH DALAM SURAT ALI IMRAN

Adapun doa memohon kematian dengan khusnul khatimah yang ada di dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 193 yang berbunyi:

رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ

Artinya adalah:

“Ya Rabb Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan Rasulullah) yang menyeru kepada iman (yaitu): “Berimanlah kalian kepada Rabb kalian!”, maka kami pun beriman. Ya Rabb kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa besar kami, hapuskanlah dari kami dosa-dosa kecil kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang senantiasa berbuat kebajikan. (QS. Ali Imran: 193)

DOA MOHON KHUSNUL KHOTIMAH DARI NABI YUSUF

Doa ini sesuai dengan yang ada dalam Al-Quran pada Surat Yusuf yang memang diucapkan oleh Nabi Yusuf as. Doa ini berbunyi:

فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

Artinya adalah:

“Ya Allah Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan golongan orang-orang yang saleh. (QS. Yusuf: 101)

     Sejatinya kematian adalah hal yang pasti bagi setiap makhuk hidup yang bernyawa kita hanya tinggal menunggu gilirannya saja.
Kita akan belajar dan beberapa tanda atau ciri saat orang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah
Di antara nya ialah

Ada beberapa khusnul khotimah yang dirinci oleh para ulama berdasar dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Diantaranya;

Seseorang yang mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallah‘, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلامِهِ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah ‘Laa ilaaha illallooh’ maka dia akan masuk Surga.” (HR. Abu Dawud)

Meninggal dengan keringat di dahi, berdasar hadits Ibnu Buraidah bin Hashib sebagai berikut ;
عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه

كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ

“Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata: Allaahu Akbar, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang mu`min meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat didahinya.” (HR. Ahmad)

Meninggal pada malam Jum’at atau di siang hari Jum’at, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam;

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malam Jum’at kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Orang yang meninggal karena tho’un (penyakit wabah atau sampar). Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;

الطَّاعُوْن ُشهَاَدَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

Meninggaal karena penyakit sampar adalah syahid bagi setiap muslim.” (HR. Bukhari)

Orang yang meninggal karena sakit perut, atau penyakit yang berhubungan dengan perut seperti; maag, kanker, usus buntu, kolera, disentri, batu ginjal dan lain sebagainya.

وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيْدٌ

“Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia adalah syahid.” (HR. Muslim)

Orang yang meninggal karena tenggelam, karena kejatuhan bangunan atau tebing. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;

الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ الْمَطْعُونُ وَالْمَبْطُونُ وَالْغَرِقُ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ وَالشَّهِيدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

  “Orang yang mati syahid itu ada lima; orang yang meninggal karena penyakit tha’un, sakit perut, tenggelam, orang yang kejatuhan (bangunan  atau tebing) dan meninggal di jalan Allah.” (HR. Bukhari)

 Orang yang meninggal dalam suatu urusan di jalan Allah (Sabilillah) . Seperti seseorang yang meninggal dalam perjalanan dakwah atau meninggal sewaktu mengajar ilmu agama atau ketika melakukan amal kebajikan kepada sesama yang diniatkan ikhlas karena Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari diatas. Fisabilillah adalah berjuang di jalan Allah juga dalam pengertian luas sesuai dengan yang ditetapkan oleh para ulama.

Seorang wanita yang meninggal karena melahirkan anaknya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda;

قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ وَالطَّاعُون
ُ شَهَادَةٌ وَالْبَطْنُ وَالْغَرَقُ وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَاءَ

“Terbunuhnya seorang muslim terhitung syahid, kematian karena wabah thaun terhitung syahid, kematian karena sakit perut terhitung syahid, kematian karena tenggelam terhitung syahid dan seorang wanita yang mati karena melahirkan anaknya terhitung syahid.” (HR. Ahmad)

Seseorang yang terbunuh karena mempertahankan hartanya atau kehormatannya. Abu Hurairah RA meriwayatkan;

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ  ” أَرَأَيْتَ إِنْ جَاءَ رَجُلٌ يُرِيدُ أَخْذَ مَالِي قَالَ : فَلَا تُعْطِهِ مَالَكَ  قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قَاتَلَنِي  قَالَ : قَاتِلْهُ  قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلَنِي قَالَ : فَأَنْتَ شَهِيدٌ  قَالَ : أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُهُ  قَالَ : هُوَ فِي النَّارِ “

Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi wasallam dan bertanya; “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau ada seseorang yang hendak mengambil hartaku?” Beliau bersabda, “Jangan engkau berikan hartamu!” Bagaimana kalau ia melawanku?” Beliau bersabda; “Lawanlah dia!”, “Bagaimana kalau dia membunuhku?” Beliau bersabda; “Engkau syahid”, “Bagaimana kalau aku yang membunuhnya?” Beliau bersabda; “Dia di neraka!.” (HR. Muslim)

مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ  وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

“Barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan hartanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan agamanya maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan nyawanya maka dia syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena memeprtahankan keluarganya maka dia syahid.” (HR. Tirmidzi)

Orang yang meninggal dalam keadaan mengerjakan kebaikan atau amal sholeh. Seperti seseorang yang meninggal dalam keadaan sholat, melaksanakan ibadah haji, bersilaturahmi dan sebagainya. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda;

مَنْ قَالَ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ ، خُتِمَ لَهُ بهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ ، وَمَنْ تَصَدَّقَ بصَدَقَةٍ ابتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ خُتِمَ لَهُ بهَا ، دَخَلَ الْجَنَّةَ “

“Barangsiapa yang meninggal ketika mengucap ‘Laa ilaaha illallah’ ikhlas karena maka dia masuk Surga, barangsiapa yang berpuasa pada suatu hari kemudian meninggal maka dia masuk Surga, dan barangsiapa yang bersedekah ikhlas karena Allah kemudian dia meninggal maka dia masuk Surga.”

  Sejatinya kematian bukan untuk di takuti atau di khawatirkan kedatangan nya, yang harus kita takuti ialah di saat kematian atau ajal menjemput kita belum punya bekal yang cukup atau bahkan belum memiliki bekal untuk kita bawa nanti di akherat.
 Bekal yang kita bawa bukan lah harta atau benda yang kita bawa ialah amal baik selama kita hidup di dunia, dan amalan yang tak putus setelah kita meninggal adalah amal jariyah doa dari anak soleh dan ilmu yang manfaat

Baca Juga: Doa agar di beri kelancaran rejeki dan rejeki yang barokah
Baca Juga: Doa Membersihkan Hati Dan Di Jauhkan Dari Lingkungan Yang Tak Baik


   Sejatinya kehidupan yang abadi dan yang kekal adalah nanti setelah kita meninggal, kehidupan di dunia hanya sementara atau hanya persinggahan sesaat untuk mencari bekal untuk kelak hidup kita di akherat nanti, surga atau neraka itu lah dua tempat yang akan di tempati manusia setelah kematian, surga adalah tujuan akhir yang sama - sama kita impikan dan idamkan semoga kita semua kelak bisa berkumpul didalam surga nya Allah SWT,
 
   Yang menentukan kita masuk surga atau neraka hanya lah keridhoan dari Allah, jika Allah ridho dengan apa yang kita lakukan dan perbuatan kita di dunia maka insyaallah surga tempat kita kelak maka dari itu mari sama-sama kita mengejar keridhoan dari Allah dan kita sama -sama mencari bekal buat perjalan kita atau di tujuan akhir kita,
Semoga kita semua tidak mendapat murka nya Allah karena membayangkan nya saja sudah membuat kita ngeri dan terus terang saya sendiri gak berani untuk membayangkan. Akibat dari murka nya Allah .

   Dosa??? kalau membicarakan dosa tentu banyak kesalahan dan dosa yang telah saya lakukan  takut?? Saya pasti takut akan datang nya kematian karena saya belum punya bekal yang cukup untuk mengjadap dan mempertanggungjawabkan semua nya.
 Kalau bukan karena kebaikan dan kemurahan Allah entah sudah jadi apa saya ini, karena memang dosa dan kesalahan saya sudah tak terhingga , karena kebaikan dan kemurahan Allah -Lah semua aib saya di tutupi oleh Allah andai Allah tak menutupi aib ku tentu orang orang tidak akan sudi menatap atau bergaul dengan ku, karena memang Allah maha baik maha bijak sana maha pengasih dan maha penyayang seperti yang ada di asmaul husna atau nama nama indah Allah semua itu adalah benar Allah maha segalanya. Akan tetapi walau banyak salah dan dosa tak seharusnya kita terpuruk dalam sesal yang tak ada artinya atau kita hanya menyesali tapi tak berbuat apa apa, untuk memperbaiki semua nya, berharap mendapat ampunan dan belas kasih sayang dari Allah  berharap Allah mengampuni dosa dan kesalahan di masa lalu. ada  baiknya  kesalahan kita di masa lalu kita jadikan pelajaran dan pengingat yang tak seharusnya kita lakukan lagi dan tidak seharusnya kita masuk kedalam lubang dosa yang sama, 

   karena memang manusia adalah tempat sAlah dan khilaf, mari sama -sama kita mencari jalan yang di ridhoi Allah.mari sama- sama kita belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik ampunan Allah seluas samudra kasih sayang Allah tak terbatas,

  Dan semoga kita semua meninggal dalam keadaan baik atau khusnul khatimah.

Aamiin

Wasalammu'alaikum - Perjalanan Doa
Print Friendly and PDF

0 Response to "Doa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah dan Artinya"

Posting Komentar