Karena yang namanya seseorang sedang marah atau emosi, secara tidak langsung akal sehatnya sedang berkurang karena yang menguasainya jiwa raganya hawa nafsu setan. Makanya di dalam agama islam bilamana marah dianjurkan untuk melakukan 5 hal tersebut dibawah ini untuk meredakan kemarahan.
1. Membaca Doa Ketika Marah
Karena kita menyadari sebagai manusia bisa tiada daya dan upaya sedikitpun apabila tidak ada campur tangan dari Allah SWT, jangan untuk meredakan rasa marah untuk sekedar mengedipkan mata saja tentu saja tidak akan bisa. Maka dari itu sudah selayaknyalah kita memohon kepada Allah supaya meredakan rasa marah yang ada didalam dada kita ini, dengan membaca doa dibawah ini:
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
Dalilnya sebagai mana dalil dibawah ini jelas apabila kita sedang kondisi marah maka kita telah di kuasai setan:
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۚ إِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan jika setan datang menggodamu, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Maha Mengetahui.” (QS. Al-A’raf: 200)
Sebagaimana ayat ini keadaan emosi atau marah maka itu tandanya kita sedang berada perangkap godaan setan adanya, maka hendaknya kita mohonkan perlindungan kepada yang maha mendengar dan maha mengetahui segalanya yakni Allah SWT.
Kemudian hadits selanjutnya juga menganjurkan bahwa kita kita sedang marah maka hendaklah kita membaca Ta'awwudz sbb:
Juga ada hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ أَعُوْذُ بِاللهِ ، سَكَنَ غَضْبُهُ
“Jika seseorang dalam keadaan marah, lantas ia ucapkan, ‘A’udzu billah (Aku meminta perlindungan kepada Allah)’, maka redamlah marahnya.” (HR. As-Sahmi dalam Tarikh Jarjan, 252. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1376)
BACA JUGA: TATA CARA SHOLAT MAGHRIB LENGKAP
2. Mengambil air wudhu
Dari Athiyyah as-Sa’di Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah bersabda:
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
“Sesungguhnya amarah itu dari setan dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu Daud, no. 4784. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
3. Diam
Sebagaimana pribahasa lidah seseorang lebih tajam daripada pedang, itu menggambarkan bagaiman kejamnya ucapan seseorang bisa melukai hati saudaranya jika terjadi kesalahan berbicara, dalam kondisi diri kita sedang marah maka kemungkinan kata-kata yang keluar dari mulut kita tidak akan terkendali oleh akal sehat kita. Maka dari itu untuk menghindari perkataan yang bisa menambah memperkeruh suasana agama menganjutkan ketika kita sedang marah maka diamlah.Seperti hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad,
وَ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad, 1: 239. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan lighairihi)
4. Berganti posisi
Dari Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ، وَإِلاَّ فَلْيَضْطَجِعْ
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud, no. 4782. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
5. Mengingat janji Nabi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan wasiatnya
Sebelum menumpahkan emosi atau kemarahan terhadap yang lain atau selain orang, hendaknya orang memperhatikan hadits berikut yang berisi pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada seseorang yang meminta nasehat dari beliau.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, seorang lelaki berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berilah aku wasiat.” Beliau menjawab, “Janganlah engkau marah.” Lelaki itu mengulang-ulang permintaannya, (namun) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (selalu) menjawab, “Janganlah engkau marah.” (HR. Bukhari, no. 6116)
Dari Mu’adz radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنَفِّذهُ دَعَأهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنَ الْحُوْرِ مَا شَاءَ
“Barang siapa menahan amarahnya padahal mampu meluapkannya, Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk pada hari Kiamat untuk memberinya pilihan bidadari yang ia inginkan.” (HR. Abu Daud, no. 4777; Ibnu Majah, no. 4186. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sanadnya hasan)
Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan dalam surga.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas,
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
“Jangan engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. Lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, hadits ini shahih lighairihi)
BACA JUGA: TATA CARA SHOLAT ASHAR LENGKAP
Sahabat perjalandoan demikianlah Doa Ketika Marah dan 5 yang bisa dilakukan untuk meredakan emosi atau marah, semoga bermanfaat sampai jumpa lagi pada postingan blog perjalanandoa yang lebih bermanfaat lagi. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
0 Response to "Doa Ketika Marah dan 5 Cara untuk Meredakan Marah"
Posting Komentar