Perjalanan Doa - Ceramah Zainudin MZ - Assalamu'alaikum Warahmatulahi wabarakatuh, anak-anaku para santri, dan segenap hadirin-hadirat yang saya cintai.
Jaman sekarang banyak sekali orang yang merasa pintar, tapi hanya sedikit orang yang pintar merasa. Merasa pintar itu sering sekali menibulkan kesombongan, akan tetapi jika pintar merasa sering menimbulkan atau mengakibatkan kebijakan.
Tidak bisa kita mendidik orang untuk mencintai fakir miskin cuma melalui seminar, simposium, dibacakan makalah, dibicarakan penderitaan orang lapar tapi yang pidato perutnya kenyang semua, darimana kepekaan itu mau tumbuh? tidak bisa kita mengajarkan anak kita berenang cuma mengajarkan dia teori, tidak pernah dibawa ke kolam renang.
Ini Puasa di Bulan Ramadhan secara langsung mengajarkan, rasakanlah rasa lapar itu seperti apa, enak apa tidak? kalau kamu tahu lapar dan haus itu tidak enak, padahal laparmu cuma sebentar, hausmu cuma sesaat, dan tatkala waktu maghrib datang, lapar pun hilang, haus pun musnah dalam sekejap.
Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang kelaparan dan kehausan, yang terkapar dikolong jembatan itu? janda-janda tua yang merintih kelaparan, mereka setiap hari merasakan lapar dan haus seperti ini, tanpa mereka tahu kapan ini akan berakhir dan nasib mereka berubah lebih baik.
Dari rasa ikut merasakan ini seharusnya timbul kepekaan, dan kepekaan membangun kepedulian, dan kepedulian bisa membangkitkan semangat kebersamaan, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, duduk kita sama rendah, berdiri kita sama tinggi.
Sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits qudsi sebagai berikut:
"Uhibbi akhlas sakho" Aku cinta orang yang pemurah, aku cinta orang yang ringan tangan, aku cinta orang suka memberikan bantuan kepada orang-orang yang memerlukannya.
"Wahubbi lil fakiri sakhi assad" Tapi aku lebih cinta lagi kepada orang miskin yang pemurah. Jadi andai kata sikaya bersedekah Rp. 5000 dan si Miskin bersedekah Rp. 5000, tapi dari segi pahala lebih besar si Miskin.
Karena kalau buat si kaya apalah artinya uang sebanyak Rp. 5000, tapi buat si miskin uang Rp. 5000 ini sangatlah berharga, mereka harus peras banting tulang untuk mendapatkannya, namum si miskin ini berani bersedekah sama dengan si kaya tersebut.
Pak Kiyai Zainudin MZ Ada pertanyaan nih! Jika dengan puasa kita bisa merasakan Lapar dan haus, ini bisa membangun kepekaan untuk lebih perduli kepada fakir-fakir miskin, tapi kenapa masih ada orang yang melaksanakan puasa tapi hatinya atau tingkah lakunya masih berat untuk membantu orang-orang yang kurang mampu ini?
Jawabannya karena kebanyakan orang hanya terjebak kepada rutinitas, ibadah dilaksanakan dengan tujuan hanya sekedar untu mengugurkan kewajiban saja, dampaknya tidak nampak pada terbentuknya peribadi yang lebih baik, sehingga banyak terjadi sholat rajin, maksiat juga rajin.
Makanya banyak orang yang sedekahnya rajin, tapi korupsi lebih besar lagi, jadi ibadahnya cuma sekedar menggugurkan kewajiaban saja tidak membias dalam pembentukan karakter pribadinya yang lebih baik lagi.
Pergi Haji cuma jadi mode, berangkat umrah cuma mode, cuma trend. misalkan menikah didepan masjidil Haram, eh habis itu 2 bulang pulang cerai.
Sebenarnya buat apa sampai ke masjidil haram, kalau lah kahirnya cuma 2 bulan terus cerai, inikan cuma membuat trend-trend yang membuat image agama jadi jelek dan berpengaruh buruk terhadap nilai-nilai agama kita.
Berkaitan dengan tema kita ramadhan adalah bulan berbagi, ada satu riwayat mengisahkan: ketika Rasulallah SAW selesai melaksanakan sholat berjamaah, beliau langsung pulang tidak melakukan Dzikir seperti biasanya, sahabat heran.
Dan tidak lama kemudian Rasulallah SAW muncul, dan para sahabatpun bertanya: Ya Rasulallah! kenapa tadi tidak melaksanakan dzikir dan do'a? Rasul pun menjawab: Tadi waktu selesai melaksanakan sholat, saya ingat dirumah ada uang 2 dirham, yang belum saya sedekahkan.
Saya tidak ingin uang itu jadi fikiran, makanya saya ketika selesai sholat saya ingat, dan saya langsung pulang dan saya sedekahkan. Sekarang dirumah saya sudah tidak ada apa-apa lagi dan hati saya sudah tenang, mari kita melanjutkan Dzikir kita. Terang Rasulallah.
Demikianlah Ceramah pada postingakn kali ini, dan insyaAllah pada postingan selanjutkan kita tetap akan melanjutkan kembali tentang tema-tema ceramah zainudin mz dengan bahasan yang lebih menarik lagi, semoga kutikan ceramah ini, bisa menjadi manfaat dan sebagai amal kebaikan, khusunya buat Almarhum KH Zainudin MZ dan umumnya buat kita semuanya. Aamin
0 Response to "Kultum Terbaik Ramadhan Bulan Penuh Berkah - KH Zainudin MZ"
Posting Komentar