Perjalanan Doa - Ceramah Zainudin MZ - Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Alhamdulillah washolatu wassalamu ala rasulillah Sayyidina Muhammad Ibni Abdillah, wa ala alihi wa shahbihi wa Maulana Amma Badu.
Saudara-saudara kaum muslimin di seluruh tanah air, hari-hari pada minggu akhir Romadhon kita bersama-sama menyaksikan sebuah fenomena tentang pindahnya kegiatan umat dari masjid ke pasar, dari masjid ke Terminal, dari masjid ke stasiun, dari masjid ke bandara, apa boleh buat itulah wajah kita, bahwa lebaran artinya mudik, bahwa lebaran artinya baju baru dan makanan, lebaran berbeda dengan Idul Fitri, lebaran adalah tradisi yang setiap kita boleh ikutan, Siapa saja boleh ikut lebaran, tapi tidak Tiap orang bisa merayakan Idul Fitri.
Saudara-saudara kaum muslimin di seluruh tanah air, hari-hari pada minggu akhir Romadhon kita bersama-sama menyaksikan sebuah fenomena tentang pindahnya kegiatan umat dari masjid ke pasar, dari masjid ke Terminal, dari masjid ke stasiun, dari masjid ke bandara, apa boleh buat itulah wajah kita, bahwa lebaran artinya mudik, bahwa lebaran artinya baju baru dan makanan, lebaran berbeda dengan Idul Fitri, lebaran adalah tradisi yang setiap kita boleh ikutan, Siapa saja boleh ikut lebaran, tapi tidak Tiap orang bisa merayakan Idul Fitri.
Mau puasa atau tidak puasa? boleh lebaran nggak dilarang sama petugas keamanan, mau ibadah Romadhon atau tidak melaksanakan ibadah Romadhon, boleh ikut lebaran! Tapi tidak berarti merayakan idulfitri karena selalu ada kowas dari apa saja yang kita lakukan.
Saya mau cerita mau dengar nggak? Ada dokter gigi dokter baru, Suatu sore praktek, pasiennya 4 orang nunggu duduk Jejeran , dipanggil pasien pertama, diperiksa berlubang, dicabut tanpa dibius, yang namanya terbaru, pasiennya teriak. aduuh sakit dok!! tidak kuat sakiit keras sekali. Pasien yang tiga orang nunggu gemetar, lari semua. Habis dicabut diobati. pasiennya tanya
Pasien: Sudah selesai dok?
Dokter : sudah!
Pasien : Berapa biayanya?
Dokter: Rp200.000.
Pasien: lho biasanya kan 50 ribu
Dokter: Biasanya sih memang Rp 50.000, tapi Siapa suruh kau teriak, jadinya pasien yang tiga lari.
Cerita pendek ini ingin berpesan kepada kita, selalu ada ongkos yang harus kita bayar dari apa saja yang kita lakukan, mau ibadah atau tidak, mau jadi orang baik baik atau jadi b4j1ng4n paling tengik, mau berbuat salah atau soleh selalu ada costnya, selalu ada onkosnya.
Kita bicara kembali kepada Fitrah, Idul Fitri Bagaimana caranya? pertama saya ingin mengutip bagian pendek dari ayat 185, Al Baqarah:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Ada empat hal dari cuplikan ayat pendek ini,
Pertama "Walitukmilul 'iddata" Hendaklah engkau sempurnakan jumlah bilangan hari puasa, Puasa sebulan penuh, sebulan penuh itu bisa 29 sampai 33. Pendapat Bagaimana ada yang lebaran tanggal 5 ada yang lebaran tanggal 6 misalnya. Bagi yang punya kemampuan berijtihad, silahkan melakukan rukyatul hilal, Bagi yang tidak, lebih aman ikut pesan Nabi, apa pesan nabi:
kalau kamu berbeda pendapat, ikut golongan terbanyak yang benar dan ahlinya, walaupun banyak kalau tidak benar dan bukan ahlinya, gak usah ikutin, banyak bener dan ahlinya. Contoh 100 Insinyur berbeda pendapat dengan 10 kyai tentang doa qunut, yang diikuti pasti 10 Kyai, bukan 100 Insinyur. Atau sebaliknya 10 Insinyur berbeda dengan 100 kyai tentang konstruksi jembatan, yang diikuti tentu 10 Insinyur, bener dan ahlinya.
Maka yang paling aman kita punya Departemen Agama, Departemen Agama punya ahli dari MUI dari Nahdlatul Ulama dari Muhammadiyah dari Al Washliyah dari Syarikat Islam, dikumpulkan melakukan rukyatul Hilal, yang paling aman dengerin saja pengumuman Departemen Agama, tapi tetap menghormati mereka yang meyakini satu Syawal jatuh pada tanggal 5, tidak boleh! marah jangan! jelas! Saudara boleh suka tempe, tapi jangan menghina orang yang tidak suka tempe.
Saudara hadirin yang saya hormati. "Walitukmilul 'iddata" Kalau mau kembali kepada Fitrah, sempurnakan jumlah bilangan hari puasamu. Makna sempurnakan disini dua sempurnakan satu bulan penuh, dan sempurnakan semangat puasamu. walaupun romadhon dan berakhir puasa jangan selesai, Kenapa? tangan kita masih tetap terus puasa! dari mengambil yang bukan milik kita, lidah kita walaupun Ramadhan sudah selesai tetap berpuasa dari memfitnah dan menggunjing orang lain, kaki kita walaupun Ramadhan sudah selesai tetap puasa, dari jalan di tempat yang tidak baik, perut kita tetap berpuasa dari kemasukan barang-barang yang haram, sempurnakan semangat puasamu.
Sikap disiplin, sikap jujur, merasakan kehadiran Allah dalam hidup ini. Contoh ringan tadi waktu ashar dan dzuhur saudara sholat apa tidak sholat? waktu sebelum salat kan berwudhu, ketika berwudhu berkumur Umpama waktu berkumur itu saudara korupsi sedikit saja, airnya saudara minum. Saya yakin jangankan petugas keamanan Temanmu di sekolah pun tidak akan tahu, kalau waktu berkumur saudara korupsi, kalau selesai Ramadhan Ini diterjemahkan Insyaallah negara kita bersih berkurang korupsinya.
Hadirin yang saya cintai, saya kembali kepada pesan Al Baqarah 185, "Walitukmilul 'iddata" kata sempurnakan jumlah bilangan hari puasa sebulan penuh, dan kemudian melanjutkan semangat ramadhan, disiplin merasakan diri di bawah pengawasan Allah. Sekarang ini Allah ditekan, kita iman dalam ucapan, tapi sekuler dalam perbuatan. Tuhan cuma ada di masjid di kantor Tuhan hilang, maka korupsi merajalela, Tuhan cuma ada di masjid, di pasar Tuhan hilang, timbangan tetap curang.
Iman dalam ucapan tapi sekuler dalam perbuatan, kalau jiwa dan semangat Romadhon kita bisa terapkan, Insya Allah korupsi akan berkurang, sekarang kita perihatin yang tadinya teriak-teriak wong cilik, malah ribut rumah mewah. yang tadinya teriak-teriak rakyat kecil sekarang malah ribut soal Villa 5 miliar. Ini kan menyedihkan memilukan dan memalukan, tidak punya Sense of Crisis, Nah saya juga nggak tahu apa itu udah dengerin aja!.
Kenapa sih ekonomi kita masih terpuruk, lapangan kerja sulit, jumlah pengangguran rata-rata 2 juta orang per tahun, lapangan kerja sulit terbuka, karena investor jangankan dari luar mau masuk, yang mau siap-siap keluar, terakhir kita dengar Sony pabrik elektronik besar mau cabut lagi, pindah invest ke Taiwan, menyusul pabrik Silet yang di Ciputat. ketika ditanya apa investasi di China lebih murah? tidak dia bilang lebih mahal cuma lebih pasti. di Indonesia Murah cuman bedanya kebanyakan biaya siluman, namanya siluman nggak karu-karuan, keluar uang banyak urusan tidak pasti.
Disahkan undang-undang penyiaran yang justru ditolak oleh masyarakat penyiar sendiri, industri penyiaran bakal sulit, karena sekarang ini boro-boro mereka industri televisi mau break even point, mau pulang modal, dengan ke depan bisa bangkrut, akibatnya bisa kita pastikan jumlah pengangguran makin bertambah.
Hadirin yang saya hormati, kita memang setuju jangan terlalu mengadopsi siaran siaran televisi dari luar, kita harus punya filter, tapi pada sisi yang sama kita juga harus memperhatikan lapangan kerja buat rakyat.
"Walitukmilul 'iddata" Kata sempurnakan jumlah bilangan hari puasamu, kalau jumlah hari puasa sudah sempurna tuntunan yang kedua dari Al Quran:
"Walitukabbirullah" Hendaknya engkau Agungkan nama tuhanmu!. Takbiran, Takbiran itu bisa sendiri bisa berjamaah, bisa di rumah, bisa di mesjid, bisa disurau, bisa dengan pawai keliling, asal dilaksanakan dengan tertib dan tidak mengganggu lalu lintas umum. Prakteknya yang terjadi pawai keliling itu mengganggu ketertiban umum, perang petasan, mengganggu lalu lintas, terjadi macet, atau yang takbiran bendera partai, innalillahiwainnailaihirojiun, ini takbir politik.
Hadirin yang saya hormati. Kalimat takbir dalam kondisi kita, saya ingatkan kepada satu ungkapan Bung Tomo, Bung Tomo pelaku sejarah tokoh 10 November yang dikenal sebagai hari Pahlawan, dalam satu pidatonya, Pernah berkata Andaikata tidak ada kalimat takbir, ungkapan Bung Tomo Andaikata tidak ada kalimat takbir, Saya tidak tahu dengan Apa saya harus menggerakkan putra putra terbaik bangsa, untuk bangkit berjuang melawan penjajah.
Ketika allahuakbar itu belanda kelihatannya kecil, meriam nggak mledug, dahulu orang orang tua kita cuma ada suara merdeka atau mati. beda sama sekarang nanti kalau menang dan Merdeka saya jadi Walikota. Di mana kalimat takbir bangsa ini harus Bangkit dari keterpurukan, bangsa ini harus bangkit mengejar ketinggalan ketinggalannya, bangsa ini tidak boleh terpuruk terus, dan semangat Takbir tidak ada kata capek dalam perjuangan, tidak puas dalam upaya keberhasilan, cuma pengantar ke arah keberhasilan yang lebih baik lagi.
"Walitukabbirullah" Agungkan nama tuhanmu Dalam kehidupan kita ini, ini pesan Quran Surat Al-Baqarah 185, inilah pesan yang ke dua setelah "sempurnakan jumlah bilangan hari puasamu" lalu Agungkan Nama Tuhanmu.
Takbiran, kalimat takbir sendiri kalau kita lihat pada kalimat yang ada kata
"Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah."
Tidak ada Tuhan selain Allah tidak beranak dan diperanakkan, diumpamakan dengan apapun Allah yang Maha menepati janjinya, , shadaqa wa'dah, Allah yang Maha menolong hambanya kalau bukan kebesaran Allah berjuang Rhomadon tahun ini melawan musuh yang tidak nyata puasa itu, kalau olahraga bener kayak tinju lawan nya kelihatan, sepakbola musuh kelihatan, bulu tangkis kelihatan siapa musuhnya, itulah puasa menghadapi musuh yang tidak kelihatan itu lebih berat, daripada perjuangan mengangkat senjata, lebih berat daripada berjuang mengorbankan harta, tapi kalau di bulan Romadhon saja Rasulullah menang dalam Perang Badar, itu harus jadi sumber motivasi dengan kalimat takbir, dengan keagungan Allah, bangsa Indonesia harus Bangkit dari keterpurukan.
Ibu bapak hadirin yang saya hormati, Jadi bukan romadhon terlalu sibuk beli baju, boleh tapi bukan itu yang utama, "Laisa al-'iid liman labisa al jadiid" Idul Fitri bukan pakaian baru Idul Fitri adalah ketaatan yang meningkat, yang telah ditempa oleh ramadhon Jadi rajin baca Quran, kalau selesai Romadhon Sayonara Quran, latihan tidak berhasil.
Romadhon rajin ke masjid, selesai Romadhon selesailah ke masjid. Awal Romadhon Full House sampai ke halaman, akhir Romadhon cuma imama berdua tikar, masjid kembali senyap, padahal masjid adalah pusat kegiatan Umat, saudara lihat dari sejarah, ketika hijrah ke Madinah Rasulullah singgah di Quba, Apa yang beliau lakukan membangun masjid, ketika sampai di Madinah kesibukan pertama beliau apa mencari rumah dinas? bukan! kesibukan pertama beliau mencari lokasi di mana membangun masjid Isra dan Mikraj.
Perjalanan besar dimulai dari masjid ke masjid ini, indikasi masjid memang merupakan pusat kegiatan umat umat Islam, dengan masjid seperti ikan dengan air, tidak boleh ada ikan yang tidak betah di air, ada ikan mau modar? kalau umat sudah mulai menjauhi masjid jiwanya yang akan mati. Kalau hewan yang mati jasadnya masih hidup itu namanya bangkai berjalan.
Walitukabbirullah "Agugnkan Nama Tuhanmu" Takbiran! Setelah berjuang penuh makna, Taqwa mengharap ridho, mengendalikan nafsu ingat puasa itu bukan menghilangkan nafsu mengendalikan, menempatkan pada tempatnya, manusia tanpa nafsu bukan manusia, tapi manusia yang disetir nafsu turun jadi binatang. Bahkan lebih rendah daripada binatang.
Puasa ini menempatkan nafsu di tempatnya, hai laki-laki kamu nafsu sama perempuan? betul pak! perempuan suka laki-laki? betul pak! boleh! Lewat sini! lewat pintu yang disebut nikah!. Disalurkan lewat pintu yang disebut nikah. Jangan seperti ayam kawin tiap malam nikah tidak mau.
Hai manusia nafsu Pengen kaya? Iya Pak! boleh! usaha yang halal, jual beli yang halal! Wahallul bai'a wahharomar riba' karena Allah halalkan jual beli jangan ingin kaya kalau makan renten! ingin kaya lalu korupsi, ingin saya lakukan peternakan Tuyul. Manusia ingin berkuasa boleh, tapi tetap punya etika dan moral jangan ingin berkuasa lalu fitnah, ingin berkuasa lalu mengadu domba, orang ingin berkuasa dalam menghalalkan segala cara.
Puasa menempatkan nafsu pada tempatnya, manusia yang di kendalikan nafsu lebih luas daripada binatang. Saya punya ungkapan lama sebuah sebuasnya kerbau makanannya tetap rumput, saya belum pernah dengar ada kerbau terlalu gaul selalu makan roti, betul! Tapi manusia kalau sudah dikendalikan nafsu manusia bukan cuma makan nasi, Aspal, Semen, Kertas dimakan, minumnya solar.
Jauh lebih luas daripada binatang! inilah Romadhon mungkin agar manusia itu jati dirinya, fitrahnya, jangan dikendalikan oleh nafsu. Kita ini sudah diciptakan "fiiahsani Taqwim" Masya Allah.
Al Baqarah 185 setelah sempurna jumlah bilangan hari puasa lalu mengumandangkan takbir, membayar zakat fitrah, Kenapa itu kita lakukan mengagungkan nama Allah, nama-nama Allah yang telah memberikan hidayahnya kepadamu, kita bersyukur Hidayah ini hak prerogatif Allah diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki oleh Allah.
kalau kamu berbeda pendapat, ikut golongan terbanyak yang benar dan ahlinya, walaupun banyak kalau tidak benar dan bukan ahlinya, gak usah ikutin, banyak bener dan ahlinya. Contoh 100 Insinyur berbeda pendapat dengan 10 kyai tentang doa qunut, yang diikuti pasti 10 Kyai, bukan 100 Insinyur. Atau sebaliknya 10 Insinyur berbeda dengan 100 kyai tentang konstruksi jembatan, yang diikuti tentu 10 Insinyur, bener dan ahlinya.
Maka yang paling aman kita punya Departemen Agama, Departemen Agama punya ahli dari MUI dari Nahdlatul Ulama dari Muhammadiyah dari Al Washliyah dari Syarikat Islam, dikumpulkan melakukan rukyatul Hilal, yang paling aman dengerin saja pengumuman Departemen Agama, tapi tetap menghormati mereka yang meyakini satu Syawal jatuh pada tanggal 5, tidak boleh! marah jangan! jelas! Saudara boleh suka tempe, tapi jangan menghina orang yang tidak suka tempe.
Saudara hadirin yang saya hormati. "Walitukmilul 'iddata" Kalau mau kembali kepada Fitrah, sempurnakan jumlah bilangan hari puasamu. Makna sempurnakan disini dua sempurnakan satu bulan penuh, dan sempurnakan semangat puasamu. walaupun romadhon dan berakhir puasa jangan selesai, Kenapa? tangan kita masih tetap terus puasa! dari mengambil yang bukan milik kita, lidah kita walaupun Ramadhan sudah selesai tetap berpuasa dari memfitnah dan menggunjing orang lain, kaki kita walaupun Ramadhan sudah selesai tetap puasa, dari jalan di tempat yang tidak baik, perut kita tetap berpuasa dari kemasukan barang-barang yang haram, sempurnakan semangat puasamu.
Sikap disiplin, sikap jujur, merasakan kehadiran Allah dalam hidup ini. Contoh ringan tadi waktu ashar dan dzuhur saudara sholat apa tidak sholat? waktu sebelum salat kan berwudhu, ketika berwudhu berkumur Umpama waktu berkumur itu saudara korupsi sedikit saja, airnya saudara minum. Saya yakin jangankan petugas keamanan Temanmu di sekolah pun tidak akan tahu, kalau waktu berkumur saudara korupsi, kalau selesai Ramadhan Ini diterjemahkan Insyaallah negara kita bersih berkurang korupsinya.
Hadirin yang saya cintai, saya kembali kepada pesan Al Baqarah 185, "Walitukmilul 'iddata" kata sempurnakan jumlah bilangan hari puasa sebulan penuh, dan kemudian melanjutkan semangat ramadhan, disiplin merasakan diri di bawah pengawasan Allah. Sekarang ini Allah ditekan, kita iman dalam ucapan, tapi sekuler dalam perbuatan. Tuhan cuma ada di masjid di kantor Tuhan hilang, maka korupsi merajalela, Tuhan cuma ada di masjid, di pasar Tuhan hilang, timbangan tetap curang.
Iman dalam ucapan tapi sekuler dalam perbuatan, kalau jiwa dan semangat Romadhon kita bisa terapkan, Insya Allah korupsi akan berkurang, sekarang kita perihatin yang tadinya teriak-teriak wong cilik, malah ribut rumah mewah. yang tadinya teriak-teriak rakyat kecil sekarang malah ribut soal Villa 5 miliar. Ini kan menyedihkan memilukan dan memalukan, tidak punya Sense of Crisis, Nah saya juga nggak tahu apa itu udah dengerin aja!.
Kenapa sih ekonomi kita masih terpuruk, lapangan kerja sulit, jumlah pengangguran rata-rata 2 juta orang per tahun, lapangan kerja sulit terbuka, karena investor jangankan dari luar mau masuk, yang mau siap-siap keluar, terakhir kita dengar Sony pabrik elektronik besar mau cabut lagi, pindah invest ke Taiwan, menyusul pabrik Silet yang di Ciputat. ketika ditanya apa investasi di China lebih murah? tidak dia bilang lebih mahal cuma lebih pasti. di Indonesia Murah cuman bedanya kebanyakan biaya siluman, namanya siluman nggak karu-karuan, keluar uang banyak urusan tidak pasti.
Disahkan undang-undang penyiaran yang justru ditolak oleh masyarakat penyiar sendiri, industri penyiaran bakal sulit, karena sekarang ini boro-boro mereka industri televisi mau break even point, mau pulang modal, dengan ke depan bisa bangkrut, akibatnya bisa kita pastikan jumlah pengangguran makin bertambah.
Hadirin yang saya hormati, kita memang setuju jangan terlalu mengadopsi siaran siaran televisi dari luar, kita harus punya filter, tapi pada sisi yang sama kita juga harus memperhatikan lapangan kerja buat rakyat.
"Walitukmilul 'iddata" Kata sempurnakan jumlah bilangan hari puasamu, kalau jumlah hari puasa sudah sempurna tuntunan yang kedua dari Al Quran:
"Walitukabbirullah" Hendaknya engkau Agungkan nama tuhanmu!. Takbiran, Takbiran itu bisa sendiri bisa berjamaah, bisa di rumah, bisa di mesjid, bisa disurau, bisa dengan pawai keliling, asal dilaksanakan dengan tertib dan tidak mengganggu lalu lintas umum. Prakteknya yang terjadi pawai keliling itu mengganggu ketertiban umum, perang petasan, mengganggu lalu lintas, terjadi macet, atau yang takbiran bendera partai, innalillahiwainnailaihirojiun, ini takbir politik.
Hadirin yang saya hormati. Kalimat takbir dalam kondisi kita, saya ingatkan kepada satu ungkapan Bung Tomo, Bung Tomo pelaku sejarah tokoh 10 November yang dikenal sebagai hari Pahlawan, dalam satu pidatonya, Pernah berkata Andaikata tidak ada kalimat takbir, ungkapan Bung Tomo Andaikata tidak ada kalimat takbir, Saya tidak tahu dengan Apa saya harus menggerakkan putra putra terbaik bangsa, untuk bangkit berjuang melawan penjajah.
Ketika allahuakbar itu belanda kelihatannya kecil, meriam nggak mledug, dahulu orang orang tua kita cuma ada suara merdeka atau mati. beda sama sekarang nanti kalau menang dan Merdeka saya jadi Walikota. Di mana kalimat takbir bangsa ini harus Bangkit dari keterpurukan, bangsa ini harus bangkit mengejar ketinggalan ketinggalannya, bangsa ini tidak boleh terpuruk terus, dan semangat Takbir tidak ada kata capek dalam perjuangan, tidak puas dalam upaya keberhasilan, cuma pengantar ke arah keberhasilan yang lebih baik lagi.
"Walitukabbirullah" Agungkan nama tuhanmu Dalam kehidupan kita ini, ini pesan Quran Surat Al-Baqarah 185, inilah pesan yang ke dua setelah "sempurnakan jumlah bilangan hari puasamu" lalu Agungkan Nama Tuhanmu.
Takbiran, kalimat takbir sendiri kalau kita lihat pada kalimat yang ada kata
"Laa - ilaaha - illallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah, - wa - a'azza - jundah, wahazamal - ahzaaba wahdah."
Tidak ada Tuhan selain Allah tidak beranak dan diperanakkan, diumpamakan dengan apapun Allah yang Maha menepati janjinya, , shadaqa wa'dah, Allah yang Maha menolong hambanya kalau bukan kebesaran Allah berjuang Rhomadon tahun ini melawan musuh yang tidak nyata puasa itu, kalau olahraga bener kayak tinju lawan nya kelihatan, sepakbola musuh kelihatan, bulu tangkis kelihatan siapa musuhnya, itulah puasa menghadapi musuh yang tidak kelihatan itu lebih berat, daripada perjuangan mengangkat senjata, lebih berat daripada berjuang mengorbankan harta, tapi kalau di bulan Romadhon saja Rasulullah menang dalam Perang Badar, itu harus jadi sumber motivasi dengan kalimat takbir, dengan keagungan Allah, bangsa Indonesia harus Bangkit dari keterpurukan.
Ibu bapak hadirin yang saya hormati, Jadi bukan romadhon terlalu sibuk beli baju, boleh tapi bukan itu yang utama, "Laisa al-'iid liman labisa al jadiid" Idul Fitri bukan pakaian baru Idul Fitri adalah ketaatan yang meningkat, yang telah ditempa oleh ramadhon Jadi rajin baca Quran, kalau selesai Romadhon Sayonara Quran, latihan tidak berhasil.
Romadhon rajin ke masjid, selesai Romadhon selesailah ke masjid. Awal Romadhon Full House sampai ke halaman, akhir Romadhon cuma imama berdua tikar, masjid kembali senyap, padahal masjid adalah pusat kegiatan Umat, saudara lihat dari sejarah, ketika hijrah ke Madinah Rasulullah singgah di Quba, Apa yang beliau lakukan membangun masjid, ketika sampai di Madinah kesibukan pertama beliau apa mencari rumah dinas? bukan! kesibukan pertama beliau mencari lokasi di mana membangun masjid Isra dan Mikraj.
Perjalanan besar dimulai dari masjid ke masjid ini, indikasi masjid memang merupakan pusat kegiatan umat umat Islam, dengan masjid seperti ikan dengan air, tidak boleh ada ikan yang tidak betah di air, ada ikan mau modar? kalau umat sudah mulai menjauhi masjid jiwanya yang akan mati. Kalau hewan yang mati jasadnya masih hidup itu namanya bangkai berjalan.
Walitukabbirullah "Agugnkan Nama Tuhanmu" Takbiran! Setelah berjuang penuh makna, Taqwa mengharap ridho, mengendalikan nafsu ingat puasa itu bukan menghilangkan nafsu mengendalikan, menempatkan pada tempatnya, manusia tanpa nafsu bukan manusia, tapi manusia yang disetir nafsu turun jadi binatang. Bahkan lebih rendah daripada binatang.
Puasa ini menempatkan nafsu di tempatnya, hai laki-laki kamu nafsu sama perempuan? betul pak! perempuan suka laki-laki? betul pak! boleh! Lewat sini! lewat pintu yang disebut nikah!. Disalurkan lewat pintu yang disebut nikah. Jangan seperti ayam kawin tiap malam nikah tidak mau.
Hai manusia nafsu Pengen kaya? Iya Pak! boleh! usaha yang halal, jual beli yang halal! Wahallul bai'a wahharomar riba' karena Allah halalkan jual beli jangan ingin kaya kalau makan renten! ingin kaya lalu korupsi, ingin saya lakukan peternakan Tuyul. Manusia ingin berkuasa boleh, tapi tetap punya etika dan moral jangan ingin berkuasa lalu fitnah, ingin berkuasa lalu mengadu domba, orang ingin berkuasa dalam menghalalkan segala cara.
Puasa menempatkan nafsu pada tempatnya, manusia yang di kendalikan nafsu lebih luas daripada binatang. Saya punya ungkapan lama sebuah sebuasnya kerbau makanannya tetap rumput, saya belum pernah dengar ada kerbau terlalu gaul selalu makan roti, betul! Tapi manusia kalau sudah dikendalikan nafsu manusia bukan cuma makan nasi, Aspal, Semen, Kertas dimakan, minumnya solar.
Jauh lebih luas daripada binatang! inilah Romadhon mungkin agar manusia itu jati dirinya, fitrahnya, jangan dikendalikan oleh nafsu. Kita ini sudah diciptakan "fiiahsani Taqwim" Masya Allah.
Al Baqarah 185 setelah sempurna jumlah bilangan hari puasa lalu mengumandangkan takbir, membayar zakat fitrah, Kenapa itu kita lakukan mengagungkan nama Allah, nama-nama Allah yang telah memberikan hidayahnya kepadamu, kita bersyukur Hidayah ini hak prerogatif Allah diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki oleh Allah.
Bagus.
BalasHapus