Bencana Banjir Dalam Kacamata ISLAM |
Keadaan seperti ini pada hakikatnya tidak lepas dari ulah kita sebagai manusia. Kalau saja kita mau membaca kitab suci Alquranulkariim, terlihat sangat gamblang bahwa musibah atau bencana alam dan krisis mengenai lingkungan karena disebabkan oleh ulah yang merusak dari sebagian tangan-tangan jahat manusia itu sendiri.
Mari kita simak firman Allah SWT dalam kitab sucinya Al Qur'an, pada sebuah ayat Allah berfirman:
”Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” (QS Ar-Rum[30]:41).
Allah dalam Ayat ini secara eksplisit menegaskan sesungguhnya bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi diakibatkan oleh sebagian ulah tangan-tangan jahat manusia. Musibah yang datang secara bertubi-tubi sesungguhnya bukan fenomena alam seperti yang kita kira. Nyatanya disebabkan oleh tangan-tangan yang merusak dari manusia sendiri, hingga mengakibatkan rusak alam, yang Allah SWT ciptakan yang sejatinya penuh dengan keseimbangan.
Para ahli dan pemikir Timur dan Barat kontemporer mereka menganggap penyebab yang paling utama kerusakan parah dari Bumi ini adalah, akibat terjadinya pemisahan serius antara para sains dan dari para spiritualitas serta nilai-nilai moral. Krisis yang terjadi pada lingkungan yang dinilai oleh para pemikir, yang dewasa ini kerap terjadi tampak bahwa terjadi pula pada sebagian negara-negara besar di dunia. dan masalah itu juga dipandang dari sisi spiritualitas.
krisis yang terjadi pada lingkungan berdasar pada tidak benarnya sudut pandang manusia modern kepada alam semesta, inilah menurut pandangan Fritjof Capra, cara pandang Manusia pada jaman modern pada umumnya masih menganut paradigma mekanistis dan reduksionistis kepada alam semesta.
Implikasinya, alam hanya sekedar dijadikan sebagai objek, yang secara terus-menerus selalu diekspolitasi secara berlebih. Oleh sebab itu, cara pandan manusia mesti dirubah menjadi paradigma yang holistik dan ekologis. Dengan melakukan pengrusakan alam dan lingkungan sejatinya merupana perbuatan dosa besar dan pelanggaran sebab akan menyebabkan terganggunya keseimbangan di bumi yang kita cintai ini.
Maka dengan hilangnya keseimbangan di Bumi itu, menyebabkan siksaan terhadap manusia, dengan munculnya berbagai bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan banyak lagi kerusakan terhadap lingkungan sekeliling kita, maka akan semakin besar pula akibat buruknya kepada manusia, termasuk akan berdampak terhadap orang-orang yang tidak berdosa disekililing kita.
Di dalam ajaran Islam sangat jelas diterangkan, bumi, alam dan lingkungan ciptaan Allah swt tidaklah tanpa arti. Penciptaan alam, lingkungan dan bumi ini merupakan sebuah tanda wujudnya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagaimana Allah swt berfirman didalam Al Qur'an bahwa terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya di bumi ini.
"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin,”(QS Adz-Dzariyat [51]:20).
Didalam Al Qur'an, Allah SWT menegaskan bahwa alam diciptakan buat memenuhi segala kebutuhan manusia. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
”Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir,”(QS Al-Jatsiyah [45}:13).
Al-Qur'an Ayat inilah yang menjadi bahan landasan teologis pembenaran Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam buat memenuhi kebutuhan segenap manusia. Islam tidaklah melarang untuk memanfaatkan alam ini, tetapi harus mengikuti aturan mainnya. Manfaatkanlah alam secara yang baik ban benar (bijak), maka manusia bertanggung jawab untuk melindungi alam dan lingkungannya serta di larang untuk merusak alam tersebut.
Di jadikanlah Khalifah dari gologan Manusia (Wakil atau Pengganti) Allah, maka salah satu kewajiban atau tugasnya ialah menjadikan bumi ini menjadi makmur. Ini memperlihatkan bahwa lestari alam dan rusaknya alam kuncinya berada diatas tangan manusia yang menjadi khalifah dibumi ini.
Saatnya sekarang manusia untuk menjadi lebih ramah dan perduli kepada alam semesta ini melebihi jauh dari sebelumnya. Demi terwujudnya kedamaian dan keseimbangan didalam lingkungan, manusia mesti mempuyai sebuah ikatan yang kuat dengan sang maha pencipta alam semesta.
Jika orang-orang mampu mematuhi perautan sang Ilahi, maka dai juga akan memiliki hubungan yangsangat baik terhadap sesama manusia dan hubungan terhadap alam semesta.
Sebuah tindakan yang merusak dan tindakan mencemari kepada lingkungan ini, akan menyebabkan terjadinya berbagai macam bencana seperti saat ini: seperti Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan lain sebagainya. Maka itu, ajaran Islam mengharamkan kepada semua prilaku yang merusak alam. Dalam ajaran Islam kerusakan lingkungan, akan mengakibatkan kerusakan terhadap sosial. serta mengakibatkan terjadinya perampasan kepada hak ratusan jutaorang. Maka mulai sekaranglah saatnya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan dan alam.
Perjalanan Doa - Demikianlah postingan kami kali ini, tentang Melihat Bencana Banjir Dalam Kaca Mata Islam, semoga kita semua bisa lebih mawas diri untuk mencintai lingkungan kita, menjaga serta memelihara dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh tangan-tangan jahil manusia.
Mari kita simak firman Allah SWT dalam kitab sucinya Al Qur'an, pada sebuah ayat Allah berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي
النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Allah dalam Ayat ini secara eksplisit menegaskan sesungguhnya bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi diakibatkan oleh sebagian ulah tangan-tangan jahat manusia. Musibah yang datang secara bertubi-tubi sesungguhnya bukan fenomena alam seperti yang kita kira. Nyatanya disebabkan oleh tangan-tangan yang merusak dari manusia sendiri, hingga mengakibatkan rusak alam, yang Allah SWT ciptakan yang sejatinya penuh dengan keseimbangan.
Para ahli dan pemikir Timur dan Barat kontemporer mereka menganggap penyebab yang paling utama kerusakan parah dari Bumi ini adalah, akibat terjadinya pemisahan serius antara para sains dan dari para spiritualitas serta nilai-nilai moral. Krisis yang terjadi pada lingkungan yang dinilai oleh para pemikir, yang dewasa ini kerap terjadi tampak bahwa terjadi pula pada sebagian negara-negara besar di dunia. dan masalah itu juga dipandang dari sisi spiritualitas.
krisis yang terjadi pada lingkungan berdasar pada tidak benarnya sudut pandang manusia modern kepada alam semesta, inilah menurut pandangan Fritjof Capra, cara pandang Manusia pada jaman modern pada umumnya masih menganut paradigma mekanistis dan reduksionistis kepada alam semesta.
Implikasinya, alam hanya sekedar dijadikan sebagai objek, yang secara terus-menerus selalu diekspolitasi secara berlebih. Oleh sebab itu, cara pandan manusia mesti dirubah menjadi paradigma yang holistik dan ekologis. Dengan melakukan pengrusakan alam dan lingkungan sejatinya merupana perbuatan dosa besar dan pelanggaran sebab akan menyebabkan terganggunya keseimbangan di bumi yang kita cintai ini.
Maka dengan hilangnya keseimbangan di Bumi itu, menyebabkan siksaan terhadap manusia, dengan munculnya berbagai bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan banyak lagi kerusakan terhadap lingkungan sekeliling kita, maka akan semakin besar pula akibat buruknya kepada manusia, termasuk akan berdampak terhadap orang-orang yang tidak berdosa disekililing kita.
Di dalam ajaran Islam sangat jelas diterangkan, bumi, alam dan lingkungan ciptaan Allah swt tidaklah tanpa arti. Penciptaan alam, lingkungan dan bumi ini merupakan sebuah tanda wujudnya Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pencipta. Sebagaimana Allah swt berfirman didalam Al Qur'an bahwa terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya di bumi ini.
وَفِي الْأَرْضِ آيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ
Didalam Al Qur'an, Allah SWT menegaskan bahwa alam diciptakan buat memenuhi segala kebutuhan manusia. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Al-Qur'an Ayat inilah yang menjadi bahan landasan teologis pembenaran Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam buat memenuhi kebutuhan segenap manusia. Islam tidaklah melarang untuk memanfaatkan alam ini, tetapi harus mengikuti aturan mainnya. Manfaatkanlah alam secara yang baik ban benar (bijak), maka manusia bertanggung jawab untuk melindungi alam dan lingkungannya serta di larang untuk merusak alam tersebut.
Di jadikanlah Khalifah dari gologan Manusia (Wakil atau Pengganti) Allah, maka salah satu kewajiban atau tugasnya ialah menjadikan bumi ini menjadi makmur. Ini memperlihatkan bahwa lestari alam dan rusaknya alam kuncinya berada diatas tangan manusia yang menjadi khalifah dibumi ini.
Saatnya sekarang manusia untuk menjadi lebih ramah dan perduli kepada alam semesta ini melebihi jauh dari sebelumnya. Demi terwujudnya kedamaian dan keseimbangan didalam lingkungan, manusia mesti mempuyai sebuah ikatan yang kuat dengan sang maha pencipta alam semesta.
Jika orang-orang mampu mematuhi perautan sang Ilahi, maka dai juga akan memiliki hubungan yangsangat baik terhadap sesama manusia dan hubungan terhadap alam semesta.
Sebuah tindakan yang merusak dan tindakan mencemari kepada lingkungan ini, akan menyebabkan terjadinya berbagai macam bencana seperti saat ini: seperti Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan lain sebagainya. Maka itu, ajaran Islam mengharamkan kepada semua prilaku yang merusak alam. Dalam ajaran Islam kerusakan lingkungan, akan mengakibatkan kerusakan terhadap sosial. serta mengakibatkan terjadinya perampasan kepada hak ratusan jutaorang. Maka mulai sekaranglah saatnya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan dan alam.
Perjalanan Doa - Demikianlah postingan kami kali ini, tentang Melihat Bencana Banjir Dalam Kaca Mata Islam, semoga kita semua bisa lebih mawas diri untuk mencintai lingkungan kita, menjaga serta memelihara dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh tangan-tangan jahil manusia.
0 Response to "Doa meminta perlindungan kepada allah saat banjir"
Posting Komentar