Marah yang dibolehkan oleh agama Islam adalah marah yang disebabkan karena membela agama Allah, marah untuk menegakkan yang Haq, marah karena apa-apa yang sudah hukum kan haram dan dilarang, justru ada sebagian oknum oknum manusia yang melanggarnya dan bahkan mengajak orang lain untuk tidak mengingkari ayat-ayat Allah.
Sebagaimana tercantum dalam kitab Lihat Qawaid Wal Fawaid Minal Arba’in Nawawiyah, hal. 147, Bahjatun Nadhirin I/112.
Bahkan ini bisa di kelompokan pada kategori marah yang terpuji sbb:
Marah yang terpuji adalah kemarahan karena Allah, karena al haq, dan untuk membela agamaNya. Khususnya ketika perkara-perkara yang diharamkan Allah dilanggar. [6]
Meskipun demikian mengenai marah lebih banyak tentang larangan nya daripada perintah memperturutkannya sebagaimana ungkapan orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan amarah.
BACA JUGA:
Marah terlalu banyak mudharatnya dari pada manfaat nya apalagi marah mengenai hal-hal dunia, pernah suatu ketika Rasulullah Saw, dalam riwayat nya menasihati seseorang sampai berulang kali agar jangan sampai marah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Berilah wasiat kepadaku.” Nabi menjawab,“Janganlah engkau marah.” Laki-laki tadi mengulangi perkataannya berulang kali, beliau (tetap) bersabda,“Janganlah engkau marah.” [HR Bukhari no. 6116]
Kita sudah merasakan betapa susah untuk melawan marah ini, apalagi kita merasa suatu ketika kita merasa dalam posisi yang benar, atau kita merasa harga diri kita dikuliti dan pada saat itu pula kita merasa mampu untuk membalas nya dan ada kesempatan.
Kalau kita pada posisi yang seperti diatas rasanya sangat susah unuk tidak marah.
Tetapi demi untuk kebaikan kita dan pahala yang dijanjikan Allah kepada orang yang sanggup menahan marahnya, alangkah sangat baiknya kita untuk mulai menahan marah, sekali lagi karena orang yang kuat bukanlah orang yang paling hebat bisa mengalahkan musuh-musuhnya, tetapi orang yang kuat adalah orang yang bisa mengalahkan marah nya.
Ada doa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, yang sangat baik untuk dibaca ketika kita dalam keadaan marah, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikian Rasulullah sampaikan melalui hadits diatas, jadilah doa dibawah ini ketika kita sedang dalam keadaan marah.
Doa ketika marah yang sangat ringkas:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim
Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Saya berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.
Demikianlah artikel kali ini, semoga kita bisa menjadi orang orang yang penyabar yang bisa mengendalikan amarahnya karena takut kepada Allah SWT.
Terimakasih
Perjalanandoa
0 Response to "Doa dibaca ketika Marah, sebab orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan amarah"
Posting Komentar