3 CARA Mengisi Saldo IMPIAN Agar Menjadi KENYATAAN

Pada kesempatan kali ini Saya mau berbagi tentang menghimpun saldo untuk materialisasi (mewujudkan impian), mungkin ada banyak diantara Anda yang memahami kata materialisasi, material itu sesuai sesuatu yang wujud nyata, fisiknya . Jadi kalau materialitas itu proses bagaimana mengkonversi dari yang tidak nyata menjadi nyata.

Contoh misalnya bagaimana mengkonversi keinginan-keinginan bekerja lebih hidup, sehingga menjadi satu realitas di dalam hidup Anda, ingin berhasil, ingin hutangnya lunas, ingin hidupnya lebih berkualitas dan seterusnya. Saya termasuk cukup lama mencari untuk mengeluarkan diri-sendiri dari keadaan sulit dalam hidup.



Sehingga belajar banyak hal tentang materialisasi ini, sampai akhirnya pada satu titik akhirnya menyadari satu kesalahan fatal, saat tidak memahami bagaimana mekanisme dalam tanda kutip perbankan di alam semesta, ada sistem yang mirip-mirip perbankan di alam nyata ini. Semesta itu banyak yang nanya ke saya: "Pak  saya sudah visualisasi, saya sudah belajar dan sudah melakukan sugesti, saya sudah berdoa, saya sudah macem-macem. Tapi kok apa yang saya inginkan  tidak juga menjadi nyata".

Anda tidak merasakan satu dampak materialisasi yang besar, jadi bagi saya dalam pemahaman saya, hubungannya dengan semesta itu seperti kayak kita berhubungan yang perbankan, misalkan ada urusan dengan bank,  masalah kartu ATM atau kartu debit ATM, kemudian Anda mau ngambil duit  kira-kira Apa syaratnya supaya di mesin ATM keluar duitnya?

Jawabannya sederhana!. saldonya ada apa enggak? saldonya cukup apa tidak? Jadi kalau misalkan anda sudah berusaha menarik baik lewat teller, baik lewat ATM dan tidak keluar duitnya anda tidak perlu heran karena saldonya tidak ada.




BACA JUGA : AWALNYA KEBIASAAN KITA YANG MEMBENTUK, AKHIRNYA NASIB KITA DIBENTUK OLEH KEBIASAAN


Saya sudah materialisasi kok tidak bisa, berarti tidak ada saldonya. Mau menggunakan teknik apa pun tidak akan bisa, kecuali jadi maling untuk membobol ATM, dengan cara normal tidak bisa.

Sebetulnya yang perlu kita sadari tentang hal ini adalah, kapan kita menginginkan sesuatu, sesuatu itu tadi selalu ada. Bagaimana caranya? Untuk bisa kita menghimpun saldo ini dalam pengalaman saya ada beberapa jalan yang bisa dilakukan, mungkin sebenarnya ada banyak, tapi yang saya bahas disini hanya 3 (tiga):

1. Perbanyak Rasa Syukur

   Yang pertama adalah memperbanyak rasa syukur, rasa syukur adalah sering mengakses rasa Terima kasih atas apa yang sudah Anda terima selama ini. Ketika ada orang yang kalau kita kasih terima kasih, terima kasih ya Mas. Kita ada rasa untuk memberi lagi itu lebih senang, daripada kepada orang yang tidak tahu terima kasih.
   
   Kebanyakan orang itu terlalu memperbesar rasa inginnya, akhir tahun bikin resolusi tetapi tidak membuat daftar syukur yang lebih panjang, tentang apa yang sudah disyukuri setahun yang sudah berlalu.  sibuk membuat resolusi dan revolusi,  dan resolusi itu sebenarnya resolusi tahun sebelumnya juga belum terealisasi.
   
   Yaitu seberapa hebat pun anda menginginkan sesuatu dalam hidup, kadarnya lebih rendah dari rasa syukur anda. Banyak orang rasa syukur nya sedikit,  kurang syukur ada tapi mungkin kurang.



2. Berbuat Baik

   Kedua adalah apa berbuat baik, berbuat baik ini apa saja, anda bisa membantu orang lain, Anda bisa bersikap upaya memanusiakan manusia, dan ini saya lihat bukan hanya kepada manusia, kepada alamcontohnya, Anda bisa melakukan penghijauan, Anda memunguti sampah di jalanan, berbuat baik terhadap hewan, berbuat baik kepada manusia, kepada orang tua dan seterusnya.
   
   Jadi kalau misalkan Anda perbuatan baiknya kurang, ya saldo ada tidak banyak, mau pakai visualisasi macam-macam artinya anda tidak mempunyai atau saldo anda tidak mencukupi, atau ketinggian debetnya.

3. 
   Berbagi

   Lebih spesifik yaitu berbagi, kalau berbuat baik tadi point 2 diata masih terlalu luas, yang berbagi ini lebih jelas lagi, adalah misalnya Anda memberi sedekah, membagikan Apa yang anda miliki. Bersedekah itu dalam konteks yang luas itu adalah tidak harus uang, misalnya saya lakukan berbagi dalam postingan ini, sebenernya juga berbentuk berbagi.
   
   Kemudian anda bersedekah senyum, itu sedekah harta, jangan mentang-mentang kita miskin tidak Harta, jadinya tidak ada Surga bagi Anda. Dan point no 3 ini bagian tersulit sebenarnya. Ketika anda berada dalam keadaan uang tidakk ada, ditambah masalah, tetapi diharapkan anda bisa berbagi.
   
   Diharapkan dengan punya mentalitas berbagi, pada saat anda untuk diri sendiri saja susah itu paradoksnya. Jangan sampai kita keinginannya bejibun tapi Bersyukurnya kurang, Berbuat baiknya kurang, sampai berbaginya juga tidak ada, apa yang mau ditarik dengan materialisasi atau dengan visualisasi.

Mari kita evaluasi diri kita, jangan-jangan selama ini kita itu terlalu nafsu untuk belajar teknik-teknik materialisasi, tapi lupa memperbanyak saldo dasar untuk materialitas itu sendiri. hanya ini yang bisa saya bagikan Pada kesempatan kali ini, mudah-mudahan bermanfaat sampai ketemu lagi dalam rekaman postingan selanjutnya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terimakasih



Perjalanadoa
Tangerang, 06 Maret 2019