Jihad Melawan Kebodohan dan Kemiskinan

Jihad Melawan Kedohoan dan Kemiskinan - Rasulallah mengajarkan "Shollahu ummati Bilimli wal maal", yang artinya: Umatku bisa menjadi baik dengan ilmu dan harta. Artinya kita umat islam akan menjadi baik, yaitu dengan mengajarkan ilmu atau pendidikan, serta dengan mengentaskan kemiskinan.

menghadapi kebodohan


Dalam memberikan pendidikan, dan memberantas kemiskinan kepada ummat ini, kita harus mempunyai semangat jihad, seperti sebagaimana sudah kita sebut diawal bahwa ketiga jihad ini (1. Jihad memberantas kemaksiatan, 2. Jihad amal Ma'ruf Nahi Mun kar, 3. Jihad melawan kebodohan dan kemiskinan) tentu mengandung resiko, karena sudah barang tentu tidak ada perbuatan tanpa resiko.

Sebagaimana pepatah kalau kita menghendaki menjadi pohon yang tinggi menjulang, resikonya harus berani dititup angin. Tidak berani melawan terpaan angin jangan jadi pohon yang tinggi, pilih saja menjadi rumput, nah kalau kita memilih menjadi rumput ini kan resikonya tidak akan ditiup angin, tapi resiko terinjak kerbau.

Maknanya tidak ada perbuatan yang tidak akan menerima resiko, makin tinggi nilai kepemimpinan, makin tinggi juga resikonya, maka dari itu hendaknya seorang yang ingin menjadi pemimpin, bukan saja harus mempunyai sebuah konsep, tapi juga harus berani menerima dan menghadapi resiko.

Karena percuma mempunyai gagasan bagus, konsep brilian tidak berani mengambil resiko akibatnya kepemimpinannya akan jalan jalan ditempat, ibarat kata "bernyanyi digurun pasir" cuma terdengarnya doang merdu, tapi kenyataannya tidak ada.

Konsep bagus tidak berani resiko, nyanyi digurun pasir, merdu tapi tidak ada yang mendengarkan, tidak akan ada hasilnya. Kalaulah boleh kita mengambil contoh dari baginda Rasulallah SAW, beliau ini sudah tahan uji diantaranya:

Nabi Muhammad SAW ini sejak kecil sudah ditempa oleh kesulitan, pada saat baru lahir sudah tidak sempat melihat bapaknya, dan pada umur beliau 6 tahun ditinggalkan ibundanya. Umur 9 Tahun kerjaanya beliau sebagai angon (gembala) kambing, masa remajanya tidak ada saat untuk manja atau kolokan. 

Dari tempaan inilah akhirnya melahirkan Nabi Muhammad SAW sebagai jiwa seorang prajurit, sikapnya tegar, tahan banting dan tidak cengeng, dan sangat berani menghadapi resiko.

Padahal yang dihadapi dalam jihadnya, yang paling utama adalah teror mental, sanggup beliau hadapi dan lewati mengenai teror mental ini selanjutnya beliau menghadapi teror pisik. dan banyak yang mengancam Rasulallah "Muhammad mau apa kau, kami mengerti bani hasyim tidak bisnis tetapi mau kaya? mau jabatan tinggi ngomong? tidak usah ikut-ikutan Pilkada, mau perempuan cantik? tinggal bilang anaknya siapa?.

Teror mental terhadap rasul tapi gagal, dan teror fisik juga gagal karena apa? karena rasul Muhammad SAW siap menghadapi resiko dan pemberani.

Jihad Melawan Kebodohan dan Kemiskinan:
Download Ceramah Zainudin MZ MP3: Jihad Melawan Kebodohan dan Kemiskinan
Print Friendly and PDF

0 Response to "Jihad Melawan Kebodohan dan Kemiskinan"

Posting Komentar