Perjalanan Doa - Analogi Kehidupan. Tulisan ini ditulis oleh seorang spiritualist, bukan seorang ahli agama, jadi kalau agak beda dengan ajaran agama, itu wajar. Dan dua-duanya penting, agama tanpa spiritual, seperti sayur tanpa rasa, hambar lama-lama akan ditinggalkan orang, sayur gak ada rasanya apa ada yang mau? dan spiritual tanpa agama bagai rasa sayur tanpa ada sayurnya, seperti kenyang tanpa makan, seperti suara ketawa tanpa ada badannya, wkwkwkwkwk memang akan terasa tetap enak tapi bisa merusak tatanan kehidupan, bayangkan orang bisa kenyang tanpa makan, bisa lumpuh perkenomian sebuah Negara. Semua penting, semua baik. Agama baik, spiritual juga baik.
-------------------
Mari kita mulai.
Analogi hidup ini seperti kita mimpi. Ada diri sejati yang sedang bermimpi, dan jadilah pengalaman hidup. Maka, bayangkan ini adalah mimpi. Apa yang kita cari dalam mimpi ini? Dan ini saya jamin, tidak akan bertentangan dengan agama. Apa yang kita cari dalam mimpi? Seandainya kita sadar, tahu, bahwa saat ini kita sedang bermimpi. Mau cari uang? Buat apa cari uang dalam mimpi? Kan kita tahu, ini Cuma mimpi, kalau kita sadar dari mimpi, uangnya akan hilang. Mau jabatan presiden? Kalau bangun dari mimpi, jabatan hilang. Mau punya istri cantik? Begitu bangun, istri hilang. Satu-satunya yang mungkin dilakukan dalam mimpi yang disadari adalah bersenang-senang, dalam bahasa agama, namanya bersyukur.
Baca Juga: Apa Perbedaan Iklas dengan Ridha?
Dalam mimpi, tujuan kita hadir dalam mimpi adalah untuk merayakan hidup dalam mimpi itu. Boleh ingin punya uang? Boleh. Tapi yang kita cari adalah rasa dari punya uang, bukan uangnya, sebab rasanya akan kebawa bangun, tapi uangnya tidak. Mau mimpi punya pasangan idaman silakan, tapi bukan pasangannya yang penting, tapi sensasi rasa dari pengalaman punya pasangan yang kita idamkan. Mau jalan-jalan silakan, tapi bukan jalan-jalannya, tapi rasa suka cita dalam perjalannya yang kita fokuskan.
Karena ini mimpi, boleh dong kita berbuat jahat? Ya silakan. Tapi sadarilah, kalau mimpi ini masih panjang kamu bisa digebukin orang, atau dipenjara, masa dalam mimpi aja harus masuk penjara, dan tentu saja pahala dan dosa berlaku dalam mimpi ini. Dan sadarilah ketika kamu melakukan kejahatan, itu kamu sedang kena tipu pikiranmu sendiri, bayanganmu sendiri, tidak ada tindakan jahat yang tidak disesali. Misalnya kita mimpi, kita nyari uang dalam mimpi dengan cara mencuri, begitu bangun, uangnya ilang, rasa bersalahnya yang malah didapat. Jadi, ngapain berbuat sesuatu hanya untuk dapat perasaan bersalah.
Baca Juga: Semua Baik adanya. Termasuk Jelek Juga Baik
Kembali ke analogi hidup ini mimpi. Ketika kita sadar ini hanya mimpi, ini hanya ilusi, ini hanya senda gurau, tapi kita senang dalam kegiatan nyari uang ya carilah. Kita senang dagang, suka cita sekali, bahagia sekali ketika dagang, sebagai efek ya dapat uang, ya lakukanlah. Kita penyanyi, dan senang betul ketika bernyanyi, sebagai efek ya dapat uang dalam mimpi ini, ya lakukanlah. Anda seorang politikus, dan bersuka cita dalam kegiatannya, kabetulan dapat jabatan pula sebagai efek dari suka cita dalam kegiatan berpolitik, maka nikmatilah, maka syukurilah.
ituh!
By: Kang. Sarman
-------------------
Salam - Perjalanandoa
0 Response to "Perjalanan Doa - Analogi Kehidupan"
Posting Komentar