Di sini sudah jelas pemisahannya, kapasitasnya bukan kita menganggap bahwa pikiran kita Tuhan, Saya sudah jelaskan di banyak video saya bahwa komponen yang menjadikan doa itu terkabul dibagi menjadi 3.
Pertama adalah Pikiran kita, yang kita kemudian lisan kita ketika kita berkata-kata, da kemudian perbuatan kita, Jadi semuanya tentang doa.
Disini Saya ingin menjelaskan salah satu faktor yang bisa membuat doa Anda, terkait ini pasti yang akan saya bahas adalah memantaskan diri, kesiapan kita terhadap doa-doa yang sudah kita panjatkan, sedikit manusia yang berdoa itu karena faktor tidak Selaras, Sekali lagi saya jelaskan kenapa tidak Selaras antara pikiran dan hatinya.
Bahwa pikirannya meminta sesuatu kemudian ternyata hatinya tidak tepat, karena hasil dari doktrin-doktrin di masa lalu doktrin yang bisa saya contohkan adalah bahwa seperti "orang kaya itu sombong" itu salah satunya, kemudian "susahnya cari uang" cari uang susah itu beberapa contoh yang doctrinan di masa lalu, sehingga kita di masa sekarang, di masa depan kita itu benar-benar merasakan kesulitan untuk mendapatkan rezeki.
BACA JUGA: Testimoni Keajaiban Sholawat Di Baca 4444 kali Penghasilan Langsung 14 Juta
Faktor utama juga kenapa doa kita tidak terkabul, jadi dalam hal ini kaitanya adalah selain metode yang saya Sebutkan kaitannya adalah "memantaskan diri" logika saja kita berbicara Kenapa kita harus merasa pantas? karena kita memang sedang meminta, justru merasa Aneh ketika meminta tapi sadar bahwa ia merasa tidak pantas, ini yang harus kita pecahkan.
Sederhana sebenarnya tidak ada kesiapan dalam diri kita, contoh sederhana misalkan "ingin sebuah mobil" tapi dalam hatinya masih mengatakan "Kayaknya nggak bisa naik mobil dan sebagainya", makanya ini menjadi suatu hambatan Kenapa doa kita tidak terkabul.
Memantaskan diri merasa diri siap untuk mendapatkan sebuah kesuksesan itu penting, karena logikanya ketika teman-teman meminta Seperti yang saya jelaskan tadi, tapi dirinya merasa tidak siap ini harus digugurkan, bukan salah orang tua jaman dahulu mendoktrin kita seperti ini, tapi karena perbedaan zaman dulu dengan sekarang itu beda, mungkin dulu dengan kesederhanaan yang dimiliki oleh orang tua, orang tua merasa cukup.
Tapi tidak bisa dipungkiri hari ini kita inginkan lebih, kita menginginkan lebih tidak ada yang salah dengan pemikiran kita, dan lagi tidak ada yang salah dengan pemikiran, tidak ada yang salah ketika ada orang berpikir ini saja cukup. Tapi, dengan konsekuensi syaratnya harus benar-benar merasa cukup, sudah cukup segitu saja.
Sehingga tidak timbul dalam hati saya sering mengatakan bahwa ketika tidak Selaras antara pikiran dan hati Maka yang muncul kemunafikan, maksudnya adalah ketika Anda meminta Tapi pada dasarnya anda tidak mau apa yang Anda minta, seperti anda sedang main-main.
Janganlah bermain-main dengan dengan tuhan, meminta maaf kepada Tuhan, "maka Niscaya akan aku kabulkan" disuruh minta, cuma Sayangnya kita selalu membatasi diri jadi yang harus dilakukan adalah Jangan pernah batasi diri kita, jangan pernah ragus untuk mendapatkan sesuatu, untuk meminta sesuatu pada tuhan. Yang Saya tahu memang doa itu segampang itu, itu saya sangat mengerti tapi dengan anda merasa anda tidak pantas, lebih tidak mungkin lagi.
Kita menggunakan logika sederhana saja, ketika kita meminta sesuatu kepada orang tua kaya main-main, wajar saja kalau orang tua kita tidak memberi pada kita. Sama halnya ketika kita bermunajat kita minta sama Allah, Sukses itu diukur Seberapa jauh dan seberapa tinggi cara berpikiran, dan seberapa tinggi mimpi Anda terhadap apa yang anda inginkan.
Sukses itu ukurannya adalah Bagaimana anda mengatur rasa, Siapa anda? rasa kepantasan Anda? tidak mungkin Allah memberikan Anda sendiri merasa tidak pantas, kita berbicara yang sederhana saja salah satunya doa itu ajaib dan doa itu mudah terkabul adalah yang saya katakan sebelumnya dalam menyelaraskan antara pikiran dan hati. Pikiran sadar dan bawah ini terus selaras, kita harus lebih jujur lagi kenapa harus mengatur hati.
Selain itu mengaku bahwa kita ini manusia yang lemah, mengaku lagi Tuhanlah yang memberikan segala apapun yang kita minta, dan kita mengaku bahwa ada sisi negatif dalam diri kita dan kemudian kita ikhlas untuk membuangnya. Yang terpenting adalah kepantasan, hukum kelayakan, merasa siap maka anda mungkin Berikan.
Contoh lagi anda sedang melamar kerja ke pada sebuah perusahaan, Kemudian Anda di interview dan ditanya seberapa siap anda untuk menjadi karyawan di sebuah perusahaan, Kalau anda sendiri tidak merasa pantas, tidak bisa jadi kepantasan itu wajib muncul dalam pikiran kita. jadi ngerasa pantas dulu setelah bermunajat telah meminta kemudian yang terakhir adalah memantaskan diri. Kalau diri kita merasa tidak pantas menjadi bos, ngapain juga kita jadi bos, kita gunakan logika sederhana, kita bolak-balik saja, katanya agar muncul logika baru dan sehat cara berpikir seperti itu.
Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat jangan lupa yang pertama adalah "akui bahwa kita butuh", "bahwa kita menginginkan terhadap doa-doa kita" Kemudian yang kedua masih banyak yang lainnya sebenarnya kedua saja baru point kedua "memantaskan diri" ini butuh proses yang lama, orang sukses itu orang syaratnya "mau", ketika bicara mau berarti memantaskan diri untuk mendapatkan kesuksesan .
Terima kasih semoga bermanfaat Sampai ketemu di postingan berikutnya dan banyak lagi cerita-cerita positif yang bisa anda jadikan inspirasi dalam kehidupan Anda Terima kasih, buat hari anda menjadi lebih berwarna lagi dan jangan lupa senyum untuk Anda semuanya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
0 Response to "2 Langkah Sederhana Agar Doa Terkabul"
Posting Komentar