Kunci rumah tangga bahagia Dunia Akhirat - Zainudin MZ

Perjalanan Doa - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh! Bismillahirohmanirohim, alhamdulillahirobbil alamin washolatu wassalamu ala asrofil ambiya iwal mursalin, sayyidina wa maulana muhammadin, wa ala alihi minal mujahidina thohirin. Amma Ba'du.

Membina Rumah Tangga Bahagia


Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara kaum muslimin rokhimakumullah, pada pertemuan terdahulu kita telah membicarakan bagaimana Memilih Jodoh menurut tuntunan Agama Islam, maka pada pertemuan kali ini, pembicaraan akan kita tingkatkan kepada bagaimana membina mahligai rumah tangga bahagia, dengan meninitik beratkan kepada kewajiban bersama baik sebagai suami maupun sebagai istri.

Banyak rumah tangga yang terbagun yang bahagia, serta tercapai cita-cita dan semua keinginan, tetapi tidak jarang pula rumah tangga yang tenggelam sebelum sampai kepada pantai tujuan. Ketika seseorang berkenalan dalam usaha mencari jodoh, dia merasa bahwa pasangannya itulah yang kelak akan memberikan kebahagian untuknya. Ketika pada setiap hari ada pertemuan, selalu menyanyikan lagu-lagu keindahan, bahkan sehari tidak bertemu rasanya seminggu, seminggu tidak bertemu rasanya sebulan, sebulan tidak bertemu langsung pingsan.

Sungguh tidak ada rasanya, tanda-tanda bahwa sesuatu itu akan menjemukan, namun ketika memasuki sebuah kehidupan yang namanya bahtera rumah tangga, baru beberapa bulan saja atau baru beberapa tahun saja, semua impian menjadi sirna dan musnah seketika.

Bahagia yang yang disangka, ternyata sengsara yang datang menimpa, keindahan yang diharapkan malah kemalangan yang didapatkan. Hal ini disebabkan karena orang tidak bisa meresapi daripada kehidupan berumah tangga, tidak menyadari hak dan tanggung jawab, yang akan berakibat timbulnya tidak saling pengertian, yang meyebabkan munculnya rasa ketidak tenangan didalam rumah tangga itu sendiri.

Bukankah kewajiban akan memberikan rasa saling pengertian, dan pengertian membawa rasa ketenangan, maka ketenganlah yang akan menjadi tangga utama untuk mencapai rumah tangga yang bahagia.

Oleh karena itu kita mulai saja dengan kewajiban sebagai seorang suami didalam memimpin rumah tangga bahagia ini.

Kewajiban seorang Suami sebagai berikut:

1. Mempergauli istrinya dengan baik.

Setiap suami dikala dia sudah selesai mengucapkan Ijab dan Qobul dihadapan bapak Penghulu, maka diapun mengucapkan sirat takmim yang berisi perjanjian dari seorang suami, bahwa ia akan mempergauli istrinya dengan baik, mussaroh bil ma'rup menurut tuntunan syare'at Islam. Meskipun pada dhohirnya diucapkan dihadapan bapak penghulu, namun pada hakekatnya merupakan janji seorang musliim kepada Allah SWT.

Ini tidak lain karena menikah didalam Agama Islam merupakan sesuatu yang sakral, sesuatu yang suci dan merupakan bagian daripada ibadah kepada Allah SWT. Pada surat An-Nisa ayat yang ke 19, Allah SWT memberikan bimbingan: 


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Yang Artinya: Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

Dengan kata lain pernikahan harus dasar suka sama suka, tidak ada pihak yang merasa terpaksa, dan tidak ada pula pihak dipaksa, kita hidup tidak lagi seperti hidup di zamannya Siti Nurbaya, walaupun mungkin yang namanya cinta ini bisa saja timbul setelah pernikahan, tetapi tentu akan lebih baik jika sebelum sudah diawali dengan saling mengenal satu sama lainnya, saling memahami latar belakang masing-masing, supaya memudahkan untuk menimbulkan rasa saling pengertian.

"Dan jangan kamu mempersulit mereka, karena engkau ingin mengambil sebagian hak kepada mereka, kecuali mereka memang telah nyata-nyata telah melakukan perbuatan-perbuatan yang keji"

WA AASYIRUUHUNNA BIL MA'RUF (Dan gaulilah istri-istrimu dengan baik)

Paingkarih tumuhunna "kalau kamu tidak suka kepadanya, maka, bersabarlah" Pa'asa antakrohu saiani wayaj'allahu fiihi khoiron katsiro "karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan segala sesuatu yang kamu tidak sukai itu, terdapat kebaikan yang banyak bagimu".

Ini merupakan sebuah tuntunan umum, betapa seorang suami, harus mempergauli istrinya dengan baik, mu'asayaroh bilma'ruf menurut tuntutan syariat agama islam, karena bagaimanapun hak milik seorang suami terhadap istrinya adalah milkul manfaat "milik untuk mengambil manfaat" bukan milkul mutlaq "seperti orang yang memelihara budak diantaranya" yang bisa dihitam putihkan, bisa dujungkirbalikan, bisa perlakukan sekehendaknya, itu sangat bertentangan dengan tuntunan agama Islam, adalah kewajiban seorang suami untuk mempergauli istrinya dengan baik.

Kemudian yang kedua hak seorang suatu harus perhatian, menjaga kehormatan dan bila perlu turut menolong dan membantu pekerjaan istrinya.

Menaruh perhatian kepada hal-hal kecil, sampai si istri merasa bahwa dia mendapatkan perhatian, ada tempat dia mengadu, ada tempat dia melarikan persoalan, ada tempat dia bercerita, sejak dari tingkah laku, cara berpakaikan, cara mengenakan perhiasan, make up dan lain sebagainya.

Karena tanpa ada perhatian dari seoran suami, biasanya istri akan menjadi malas, baik untuk bersolek ataupun untuk membina rumah tangga misalnya. Apalagi tidak berat lidah untuk memuji perbuatan baik yang dilakukan oleh istri kita, dan tidak mencela secara langsung perbuatan salah yang dilakukan istrinya, tetapi seorang suami harus bisa menegur secara bijaksana dan dewasa.

Saudara-saudara kaum muslimin, Salman Alfarizi mempunyai adik perempuan yang menikah dengan Abizar Al-Ghifari. Suatu Salman menengok adik perempuan ini dirumahnya, dilihatnya adiknya rambutnya berantakan, pakaiannya juga nampak kumuh, secara garis besar sungguh tidak enak untuk dipandang.

Bersolek Untuk Suami - Ceramah Zainudin MZ


Lalu Salman Alfarizi memberikan nasihat kepada adik perempuannya "Kamu bersoleklah sedikit supaya suamimu betah dirumah" lalu adik perempuannya menjawab "untuk siapa saya bersolek? sedangkan suami saya jarang sekali dirumah" Salman kembali bertanya "Kenapa suamimu jarang dirumah? sekarang dimana"  adik perempuannya menjawab "Suamiku kerjaannya dimesjid terus!"

Singkat cerita lalu Salman mengadukan masalah ini kepada Baginda Rasul Mauhamma SAW, lalu Nabi mengatakan "Inna likulli sai'in Hakkun" Segala sesuatu ada haknya, Allah mempunyai hakNya untuk disembah, Istri juga mempunyai hak untuk dipenuhi.

Ceramah Zainudin MZ - Wasslamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh! Demikianlah Postingan kami kali ini dengan tema "Membina Mahligai Rumah Tangga Bahagia".
Print Friendly and PDF

0 Response to "Kunci rumah tangga bahagia Dunia Akhirat - Zainudin MZ"

Posting Komentar