Kita juga sering mendengar kata birrul walidain baik dalam bentuk lisan maupun tulisan yang dapat kita jumpai sehari -hari , banyak dari kita yang belum tau makna dari biruul walidain tersebut, jadi Birrul walidain artinya Berbakti kepada orang tua. Birr walidain hukumnya wajib, bahkan seharusnya kitapun sadar bahwa menghormati orang tua dan mengasihinya sebagaimana mereka mengasihi kita adalah perkara wajib. Bisa kita bayangkan bagaimana susah dan letihnya orang tua untuk membiayai kehidupan kita sejak kita kecil. Mencoba tetap terlihat baik baik saja dengan mengatakan bahwa dirinya tidka apa apa, apa masih sanggup kita melihat mereka keletihan sedangkan kita hanya bertopang menikmati era sekarang ini tanpa mau mengerti dan mulai mempelajari kesulitan yang sedang keduanya hadapi? Nah,untuk itu Birrul walidain ini dinyatakan dan disepakati bahwa hukumnya wajib, Allah swt. Bersabda sebagai dasar dan hukum dar birrul walidain: “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orangtuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 8).
Dalam materi berbakti kepada kedua ornag tua ini juga saya menekankan bahwa Allah swtm menyebutkan jika kedurhakaan yang kita lakukan kepada kedua orang tua meski barang membantah perkataannya dengan kasar akan langsung allah balas juga perbuatan tersebut didunia ini, makahadits berikut juga menjadi dalil materi berbakti kepada orang tua tentang pembahasan betapa besar dosa jika kita mendurhakai mereka : rasulullah saw. Bersabda Rasulullah Shallallahun Alaihi Wasallam bersabada,”Setiap dosa-dosa, Allah Ta’ala mengakhirkan (balasannya), sebagaimana yang Dia kehendaki dari dosa-dosa itu hingga hari kiamat. Kecuali durhaka kepada kedua oranguanya, sesungguhnya Allah menyegerakan (balasan) nya bagi pelakunya saat hidup di dunia sebelum wafat.” (Riwayat At Thabarani dan Al Hakim, dishahihkan oleh Al Hakim dan As Suyuthi)
Apa sajakah yang termasuk perbuatan durhaka kepada orang tua Atau yang disebut dengan Uququl walidain itu? simak penjelasan berikut:
1. Bermuka masam
Alangkah celakanya orang orang yang menampilkan muka masam dan wajah yang tengah cemberut kepada kedua orang tuanya padahal ia baru saja tertawa dan bersenda gurau bersama teman temannya, Padahal sebaik baiknya ornag yang dekat dengan kita adalah keluarga.2. Membantah dan mengucapkan kata kata kasar kepada kedua ornag tua
Dalam al-quran Allah swt. Bahkan sudah menyampaikan Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kepada selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. [al-Isrâ`/17:23]3. Meninggalkan kedua orang tua pada usia tuanya padahal keduanya sangat membutuhkan anak anaknya
Bukankah saat kita masih kecil dan belum mampu melakukan apapun orang tua lah yang telah merawat kita, membantu kita menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa dan negara seperti sekarang Atau lebih simplenya membesarkan kita. Lalu apakah saat mereka kelak menua dan kembali seperti kita dimasa kecil dimana sangat butuh bantuan orang lain bahkan hanya untuk sekadar bangun dari tempat tidurnyaasaja mereka tida sanggup kitaakan melepaskan tanggung jawab kita sebagai seorang anak? Padahal kelak kita akan menua juga. akan membutuhkan dan akan merasakan juga bagaimana kelak kita akan sangat kesulitan dimasa masa dimana kita sudah tidak lagi sekuat dulu. Jadi apa yang membuat kita bahkan sungkan untuk membantubmereka yang telah merawat kita? orang tua kita sendiri? tidak sadarkah jika itu sebenarnya suatu dosa besar. ini patut jadi renungan untuk kita4. mencela kedua orang tua
rasulullah saw. bersabda: “Termasuk dosa besar, (yaitu) seseorang mencela dua orang tuanya,” mereka bertanya, “Wahai Rasûlullâh, adakah orang yang mencela dua orang tuanya ?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya, seseorang mencela bapak orang lain, lalu orang lain itu mencela bapaknya. Seseorang mencela ibu orang lain, lalu orang lain itu mencela ibunya.” [HR al-Bukhâri, no. 5 628; Muslim, no. 90. Lafazh hadits ini milik Imam Muslim]dan masih banyak lagi bentuk bentuk uququl walidain yang sebenarnya sangat rentan terjadi di perkembangan masyarakat jaman sekarang ini. selain itu juga Rasulullah menyebutkan bahwa diantara ayah dan ibu ada salah satu dari mereka yang sangat wajib kita hormati sebagai orang yang telah mengorbankan nyawanya untuk kita, yakni ibu, hadits untuk menghormati dan berbakti kepada ibu tersebut berbunyi: “wahai Rasulullah, siapa yang paling berhak aku perlakukan dengan baik? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu siapa lagi? Nabi menjawab: ayahmu, lalu yang lebih dekat setelahnya dan setelahnya” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, sanadnya hasan).
Dapat kita ambil kesimpulan bahwa menghormati ibu tiga kali lebih utama baru setelah itu menghormati ayah. hal ini karena besarnya pengorbanan ibu dalam mengandung kita dan melahirkan kita, saat beliau mesti bertaruh nyawa untuk kehidupan kita, sehingga dirinya sangat dihormati bahkan tiga kali lebih utama dari bagian ayah.
Sekarang kita mengerti dan tau apa itu birrul walidain, lalu bagaimana birrul walidain itu? apa sajakah contoh birrul walidain? bagaimana cara menghormati orang tua? berikut penjelasannya.
- Berbicaralah dengan lemah lembut kepada kedua orang tua, jangan menggunakan bahasa yang kasar apalagi sampai membentak keduanya.
- Dekat dengan keduanya dalam hal yang baik
- Menghormati kedua orang tua.
- Senantiasa mendoakan kedua orang tua
- Menjaga nama baik keluarga
- Mengikuti saran dan masihat orang tua
- Bahkan setelah orang tua meninggal kita masih bisa melakukan birrul walidain kepadanya yakni dengan melakukan:
- Memandikan dan mengurus jenazahnya
- Mengirimkan doa untuk nya
- Melaksanakan wasiatnya
- Melunasi hutang hutang semasa hidupnya
- Berhubungan baik dengan teman temannya
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899, HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394)
Nah dengan pemahaman dan materi tentang berbakti kepada kedua orang tua diatas semoga dapat membuka mata hati kita juga pikiran kita agar lebih luas lagi dalam hal berbakti kepada orang tua, jadikan sebagai pedoman hidup.
Semooga bermanfaat
Wassalamualaikum wr. wb.
0 Response to "Manfaat dan contoh berbakti kepada Orang Tua "Birrul Walidain""
Posting Komentar