Master LoA itu punya spesialisasi masing-masing. Walau tujuannya sama. Dan merubah paradigma adalah spesialisasi Bob Proctor.
Paradigma tentang jadilah anak yang berbakti pada orang tua, nusa dan bangsa tidak sepenuhnya salah. Hanya saja, kalau belajar LoA kita itu mesti memunculkan keinginan diri sendiri itu apa. Bukan jadi robot untuk menyenangkan orang lain. Orang lain senang, kita ikut senang. Bukan orang lain senang kita berkorban.
Bahkan mungkin ada yang berpikir berkorban bakal masuk surga.
Kemakmuran itu bisa untuk semuanya. Kita bahagia dulu, orang lain bahagia, dan tenang menghadapi orang negatif.
Banyak paradigma keliru di kehidupan kita, termasuk qonaah atau merasa itu hidup sederhana sudah cukup tidak usah pengen kaya, karena semua ada takdirnya.
Belajar loa bukan belajar sebentar tiba-tiba uang banyak muncul. Kalau ditelusuri ini belajar membuka kesadaran kita secara spiritual.
Seperti, bahagiakan kita dulu, baru bahagiakan orang lain. Cintai semuanya, bahkan termasuk beda golongan agama sama, beda agama, orang ngeselin. Cinta hanya sekedar memaknai menyayangi sebagai manusia ciptaan Tuhan, bukan kelakuannya, kalau dia suka ngemplang hutang ya jauhi.
Paradigma lain, bekerja baru dapat uang. Uang tidak selalu dari bekerja, kadang kita dapat rejeki besar karena dikasih orang, tentunya tidak rutin. Sumber uang datang bisa dari banyak hal.
Lalu bagi pemula pembelajar loa, orang keliru berpikir cuman teriak-teriak aku bersyukur sudah punya 1 milyar, tiba-tiba ada yang kasih. Soalnya loa itu tidak sekedar teriak-teriak tapi mengolah rasa di dalam, damai atau tidak.
Supaya damai, emosi negatif, beban hidup, kebencian, keluhan mesti dilepas semua. Mudah teorinya praktek tidaj mudah.
Kalau sudah damai, kita tanamkan rasa kita makmur, walau gaji masih relatif kecil sekalipun, makmur itu ditanamkan dengan imajinasi yang memunculkan rasa sudah memiliki.
Nah.. belum punya kok memunculkan rasa memiliki.. memang itulah yang perlu dilatih. Banyak yang gagal. Soalnya bukan rasa dimiliki yang muncul tapi ego dengan sibuk menarik hal diluar bukan memperbaiki di dalam.
Visualisasi memunculkan rasa membutuhkan imajinasi, afirmasi dengan pengulangan banyak banget juga membutuhkan imajinasi. Jadi tidak bisa afirmasi hanya sekali dua kali uangnya muncul. Self talk memunculkan rasa juga butuh imajinasi.
Kenapa banyak yang gagal loa, karena sibuk menarik hal dunia luar, bukan membuat hati damai dan merasa memiliki yang diinginkan.
Tarik napas dalam... hilangkan kegelisahan kalian. Kalau masih gelisah, belum feel good, memaksakan visualisasi dijamin gagal total. Feel good syarat wajib mesti dirasakan sebelum melaih visualisasi.
0 Response to "MERUBAH PARADIGMA"
Posting Komentar