Kepuasan Menyayangi Dan Memberi

 Perjalanan Doa - KEPUASAN, MENYAYANGI DAN MEMBERI. Kepuasan hidup akan sulit lengkap tanpa menyayangi orang lain, tapi bukan menyayangi kalau belum memberi, daaaan bukan memberi kalau niatnya untuk meminta, dan ini semua tidak akan bisa diketahui apakah ada di dalam diri sendiri kalau kita tidak tahu apa yang sedang kita rasakan, daaan lagi, ada banyak orang merasa tahu apa yang dia rasakan padahal itu bukan perasaan, itu adalah bayangan pikiran tentang yang dia rasakan. Pusing? Ya ini kan jalur mikir. Pusing mah resikonya, gak mau pusing mah pakai jalur standar aja, jalur hening mangening. 


Jut lanjut, kepuasan hidup tak akan lengkap tanpa menyayangi orang lain. Menyayangi adalah tindakan memberi tak berharap kembali. Dan ini hanya mungkin dilakukan oleh orang yang merasa punya, HANYA MUNGKIN DILAKUKAN OLEH ORANG YANG MEMPUNYAI RASA PUNYA, kita bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki rasa punya, yang ada hanya rasa tidak punya apa-apa, maka mustahil dia menyayangi, kecuali merasa sedang menyayangi padahal sedang menuntut. 


Tambah pusing ya, wkwkwkwkk. Baik, pakai contoh aja, contoh. 


Misal kita ngasih orang tua kita uang, kita pikir kita sih, kita ngasih karena kita sayang. Apa benar? Mari kita periksa niat kita, sebab segala amal tergantung niatnya. 


Periksalah perasaan kita, ketika ngasih uang tersebut pilih rasa yang pas, "Sedang meminta", "sedang investasi", atau "sedang memberi".  


Kita lihat bedanya satu-satu. 


Kita dalam tindakan fisiknya sedang memberi padahal tindakan hati sedang minta. Kalau, misalnya niat kita memberi adalah untuk menyuap agar orang tua sayang kita. Kita mau minta disayangi sama orang tua, supaya orang tua memberi kasih sayang yang kita minta, maka kita suap dengan pemberian uang. Cek perasaan, rasakan kalimat ini, pas gak? kalau terasa pas, berarti ini yang terjadi. 


Sekarang investasi, urutan investasi itu kan gini, kita ngasih uang atau apa pun kepada seseorang dengan tujuan setelah investasi atau modal ini kita kasih, suatu saat akan diminta kembali dengan dengan tambahan keuntungan, kembalinya harus lebih besar, kalau ngasih sejuta yang kembali harus lebih dari sejuta, ini logis investasi. 


Nah, dalam contoh di atas kita memberi uang kepada orang tua, ngasihnya tulus memang ngasih, tapi tujuan kita ngasih adalah agar orang tua mengembalikan lagi kepada kita, tidak harus dalam bentuk uang, bisa jadi dalam bentuk orang tua berubah perilaku jadi lebih baik. Misal niat kita ngasih uang dengan tulus, tapi kita berharap karena kita udah ngasih uang, maka minta orang tua berubah perilaku jeleknya jadi lebih baik, kita minta perubahan perilaku itu sebagai balasan budi karena kita udah ngasih uang kepada orang tua. Ini belum sayang, karena niatnya investasi. 


Terakhir memberi, dalam contoh memberi uang kepada orang tua. Niat kita memberi ya karena ingin memberi, karena kita merasa punya, ya barangkali orang tua butuh ya kita kasih. Apa yang kita harapkan setelah kita memberi karena sayang ini? Tidak ada. Kita senang aja dengan kegiatan memberinya, rasa memberi ini akan diiringi rasa lega, rasa haru, rasa puas, rasa berguna, rasa berharga, rasa ikatan sebagai satu keluarga walau pun yang dikasih bukan keluarga. 


Ituh!


By: Kang. Sarman

================

Salam:  Perjalanan Doa




Print Friendly and PDF

0 Response to "Kepuasan Menyayangi Dan Memberi"

Posting Komentar