Ketika sedang memiliki beban finansial, tidak mudah untuk bergerak produktif. Banyak orang yang bertanya kepada saya bagaimana cara saya bergerak dengan begitu lepas, tanpa merasa terhambat oleh apa pun. Baiklah, saya akan menceritakannya kembali untuk memberi semangat. Saat itu, saya harus menanggung kesalahan orang lain karena saya sendiri yang bertindak sebagai front end. Akhirnya, saya tidak punya pilihan lain kecuali harus menanggung tanggung jawab tersebut. Tentu saja saya merasa kesal, tapi saya tahu bahwa rasa kesal hanya akan menyumbat hati saya dan tidak membantu. Jadi, saya memutuskan untuk memaafkan, ridho, dan bahkan mengucapkan dalam hati bahwa ini adalah tanggung jawab saya. Saya sudah memaafkan orang yang lari dan menikmati uang tersebut, dan saya bersikap insyaAllah di dunia dan akhirat bahwa saya tidak akan menuntut apa pun.
Untuk saya, tidak ada gunanya merasa kesal atau menyalahkan orang lain yang tidak mau bertanggung jawab atau menilai orang lain sebagai zalim. Semua itu adalah urusan Allah untuk menilai. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memaafkan, melepaskan, dan menjadi lebih ringan hati. Karena ketika hati kita dendam, marah, atau dongkol, kita tidak akan bisa mengeluarkan energi terbaik kita. Jadi, saya fokus pada kerja hati pertama yaitu memaafkan, melepaskan, dan menjadi lebih ringan. Kerja kedua yang saya lakukan adalah menerima perlakuan orang lain apa adanya. Saat itu, saya dianggap sebagai orang yang berhutang meskipun sebenarnya saya hanya bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh kesalahan orang lain. Orang lain mungkin tidak akan peduli dengan hal itu, tapi saya maklum dan pasrah. Saya tidak perlu banyak membenarkan diri atau membantah, cukup buktikan dengan karya. Saya memiliki prinsip bahwa jika orang lain mengatakan saya buruk dan itu benar, ya sudah memang saya buruk. Saya tidak keberatan dengan itu. Itu adalah urusan ghibah (mengatakan keburukan orang lain) dan urusan orang tersebut dengan Allah.Jika seseorang ingin memfitnah saya dengan terlalu banyak bumbu-bumbu, itu adalah resiko orang tersebut dengan Tuhannya dan hidupnya sendiri, tidak akan mengganggu kehidupan saya. Bahkan, terkadang lucu bagaimana orang-orang yang sebenarnya tidak ada masalah dengan saya malah yang paling gencar menghujat dan menjelekkan saya.
Namun, saya tetap fokus pada prinsip bahwa yang penting adalah berkarya dan memberikan jawaban dengan hasil yang bisa dilihat. Misalnya, saat saya mengalami masalah keuangan, saya malah menulis buku tentang bisnis, mengajar coaching tentang penjualan, dan membuka komunikasi dengan klien. Saya masih ingat bagaimana terluka dan dilemahkan saat saya masuk ke dunia edukasi dan dianggap tidak layak, bahkan ada yang memberikan fatwa bahwa saya tidak boleh melakukannya karena saya memiliki masalah. Namun, saya tidak membiarkan emosi dan perasaan negatif saya menguasai diri saya. Jika saya baper, jika hati saya lemah, atau jika saya terlalu mikirin kata-kata orang lain, maka saya tidak akan bisa mencapai keberhasilan seperti sekarang dengan buku-buku best seller, Billionaire Store, Billionaire Coach, dan puluhan brand lainnya yang saya miliki saat ini (69 brands). Itulah yang saya maksud dengan gerak lepas. Lebih baik melepaskan dan menjadi ikhlas daripada terus terjebak dalam emosi negatif.
Jika ada kesalahan orang lain atau kezaliman yang harus Anda tanggung, itu bisa menjadi karunia Allah untuk membantu Anda tumbuh. Saya juga merasa terinspirasi oleh masalah-masalah yang saya hadapi karena saya merasa bahwa Allah telah memberikan saya karunia dengan memberikan masalah-masalah tersebut. Alhamdulillah, masalah saya telah teratasi dan saya merasa bahwa kekuatan fisik dan mental saya telah jauh di atas rata-rata orang lain karena memang masalah saya juga jauh di atas rata-rata orang lain. Saya bersyukur atas program pelatihan hidup yang diberikan Allah kepada saya.
Sebaiknya kita fokus pada hal-hal yang bermanfaat dan produktif saat orang lain menjelek-jelekkan kita atau menghambat pertumbuhan jaringan kita. Kita tidak bisa mengontrol mulut orang lain, jadi lebih baik fokus pada hal-hal positif yang dapat kita lakukan, seperti memulai bisnis baru, memperluas maslahat perputaran bisnis, menciptakan lapangan kerja baru, dan memberikan manfaat kepada orang lain. Dengan begitu, kita akan memiliki skor yang jauh lebih baik daripada hanya memikirkan apa yang orang lain katakan tentang kita. Jadi, lebih baik biarkan saja orang lain menjelek-jelekkan kita dan fokus pada hal-hal positif yang dapat kita lakukan.
Tidak perlu banyak menjelaskan, melawan, atau hal-hal lain yang membuang-buang waktu. Lebih baik membayar jika mampu, atau menerima injeksi jika tidak mampu. Saya juga pernah mengalami hal tersebut dan tidak apa-apa sama sekali. Jika kita selalu lurus, maka Allah akan mengurusi semuanya.
Semua keadaan hidup yang saya alami saat ini adalah karunia dari Allah. Saya bersyukur atas semua karunia yang Allah berikan kepada saya. Hari ini, banyak orang yang menunggu, mengundang, dan bahkan siap membayar mahal untuk mendapatkan bantuan dari saya. Ini semua tidak lepas dari prinsip "GERAK LEPAS".
Jadi, bagi teman-teman yang sedang berjuang, sekali lagi, lepaskan semuanya, pasrahkan pada Allah, dan sibukkan diri dengan bekerja, berbuat, dan melangkah. Saat tenggelam, gerak ke permukaan, bukan diam di dasar yang semakin dalam. Saat jatuh ke lubang, naik ke atas, bukan menunggu untuk dimangsa binatang di dasar lubang. Gerak lepas.
Saya mendoakan semoga Allah mengangkat derajat teman-teman yang membaca tulisan ini dan membantu teman-teman keluar dari kesulitan. InsyaAllah.
Terimakasih
0 Response to "GERAK LEPAS - Tulisan Kang. Dewa Eka Prayoga saat punya Hutang 7 M"
Posting Komentar